Resesi, Dampak Risiko Besar Penurunan Suku Bunga Fed 50 Bps

Amerika Serikat. Foto: Unsplash.

Resesi, Dampak Risiko Besar Penurunan Suku Bunga Fed 50 Bps

Arif Wicaksono • 9 September 2024 13:04

Washington: Ekonom George Lagarias menjelaskan pemangkasan suku bunga besar-besaran dari The Fed dapat memicu ketakutan akan resesi yang lebih dalam dan menyebabkan peningkatan volatilitas meskipun perekonomian relatif kuat.
 

Baca juga: Data Lapangan Pekerjaan AS Buat The Fed Berpeluang Besar Turunkan Suku Bunga


"Pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin mungkin akan mengirimkan pesan yang salah kepada pasar dan perekonomian. Hal itu mungkin akan mengirimkan pesan tentang urgensi dan," kata Lagarias, dilansir Business Insider, Senin, 9 September 2024.

Lagarias mengatakan pemangkasan besar hanya diperlukan jika suatu peristiwa tertentu semakin mengganggu pasar.

"Akan sangat berbahaya jika mereka pergi ke sana tanpa alasan tertentu. Kecuali jika ada kejadian, sesuatu yang mengganggu pasar, tidak ada alasan untuk panik," kata Lagarias.

Investor prediksi pemangkasan hingga 50 bps

Mayoritas investor masih memperkirakan pemangkasan sebesar 25 basis poin, tetapi beberapa melihat kemungkinan pemangkasan sebesar 50 basis poin semakin mungkin terjadi di tengah data terkini yang menunjukkan ekonomi sedang mendingin.

Investor melihat peluang 41 persen terjadinya pemangkasan 50 basis poin pada pertemuan Fed 18 September, naik dari peluang 34 persen minggu lalu. Peningkatan ini menyusul data pasar tenaga kerja yang lebih lemah yang dirilis minggu ini.

Data penggajian swasta menunjukkan perusahaan mempekerjakan lebih sedikit dari yang diharapkan pada Agustus dan lowongan pekerjaan mencapai titik terendah dalam tiga tahun pada Juli. Lagarias mengatakan data tersebut tidak perlu dikhawatirkan dan tidak akan memicu penurunan suku bunga yang lebih besar.

"Ya, lowongan kerja memang berkurang, dan manufaktur juga berkurang, tetapi kami sudah memperkirakan perlambatan ini [dan] semua orang sudah memperkirakan perlambatan ini. Tidak ada bukti adanya resesi dan, sampai pada titik itu, saya rasa Fed tidak akan bertindak terlalu agresif," katanya.

Data mengecewakan

Data mengecewakan minggu ini menempatkan laporan pekerjaan Agustus dari Departemen Tenaga Kerja AS menjadi pusat perhatian karena Fed berfokus pada pasar tenaga kerja menjelang pemotongan suku bunga.

Pada konferensi Fed di Jackson Hole bulan lalu, Ketua Fed Jerome Powell memberikan indikasi jelas bank sentral berencana memangkas suku bunga pada pertemuannya akhir bulan ini, dengan mencatat risiko terhadap pasar tenaga kerja sekarang lebih tinggi daripada risiko inflasi yang melonjak tinggi.

Lagarias memperkirakan laporan pekerjaan Agustus akan lemah, tetapi mengatakan hal itu bukan alasan untuk panik. "Saya memang memperkirakan angkanya akan tetap agak lemah, tetapi belum mendekati titik di mana kita akan menuju resesi," kata dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)