Panglima Jelaskan Skema Pengamanan Pemilu yang Dilakukan Ratusan Ribu Prajurit TNI

Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu tahun 2024. Foto: Medcom.id/Kautsar.

Panglima Jelaskan Skema Pengamanan Pemilu yang Dilakukan Ratusan Ribu Prajurit TNI

Kautsar Widya Prabowo • 1 February 2024 12:28

Jakarta: Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan skema pengamanan Pemilu 2024 yang dilakukan ratusan ribu personel TNI. Pelibatan ratusan ribu personel angkatan bersenjata itu disesuaikan dengan skala gangguan keamanan.

"Standar operasional prosedur (SOP) skalanya bagaimana sampai ada level yang paling tinggi," ujar Agus di lapangan Taxy Way Echo Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis 1 Februari 2024.

Agus menyebut meski skala keamanan terbilang sedang, personel TNI tetap dikerahkan dengan instruksi Polri. Namun, kendali penanganan dilakukan oleh Polri

"Jadi tidak semena-mena juga. Ada aturannya," bebernya. 
 

Baca juga: Panglima: TNI Tak Boleh Berpolitik

TNI dalam bertindak mengamankan kerusuhan juga mengikuti instruksi dari pihak kepolisian. Termasuk dalam penggunaan senjata tumpul. 

"Itu ada tahap-tahapannya sehingga tidak menimbulkan korban jiwa yang tidak kita inginkan," tuturnya.

Sebanyak 446.219 personel TNI mengikuti Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu tahun 2024 di seluruh Indonesia. Mereka disiagakan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi.  

Apel dipimpin langsung oleh Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan. Dalam arahannya, Hasan mengingatkan bahwa dibutuhkan konsentrasi tinggi saat mengamankan jalanya Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.

"Maka saya tekankan kepada prajurit agar tingkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi kemungkinan perkembangan situasi di wilayah masing-masing," terang Hasan di Taxy Way Echo Halim Perdanakusuma.

Hasan juga meminta jajarannya untuk mewaspadai adanya pihak-pihak yang mencoba mengganggu jalannya pemilihan presiden dan wakil presiden. Seluruh personel juga diminta menjaga netralitas.

"Tetap memegang teguh netralitas jangan mudah terpengaruh dalam kepentingan politik praktis," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)