KPK: Ada Petunjuk Kasus PAW Harun Masiku dari Barang Hasto

Juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto. Foto: Medcom/Candra.

KPK: Ada Petunjuk Kasus PAW Harun Masiku dari Barang Hasto

Candra Yuri Nuralam • 9 August 2024 07:38

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut adanya petunjuk kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR yang menjerat buronan Harun Masiku dari barang-barang Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang disita penyidik, beberapa waktu lalu. Keyakinan itu ditegaskan karena penyidik memanggil sejumlah saksi untuk mengonfirmasi temuan.

“Saya meyakini penyidik memiliki petunjuk dari alat bukti yang sudah disita baik HP maupun (buku) agenda. Yang mana dari petunjuk-petunjuk tersebut sebagaimana rekan-rekan ketahui dilakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi dan dilakukan klarifikasi,” kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Jakarta, Jumat, 9 Agustus 2024.

Pemanggilan saksi dilakukan jika KPK membutuhkan keterangan tambahan untuk mendalami temuan penyidik dari penyitaan barang yang dilakukan. Tessa belum bisa memerinci isi buku agenda dan ponsel Hasto saat ini.

“Saya belum mendapatkan informasi dari penyidik apa isi agenda atau buku yang sudah dilakukan penyitaan yang kemarin diminta untuk dikembalikan,” ucap Tessa.
 

Baca juga: Kasus Harun Masiku, KPK Ulik Proses PAW Caleg PDIP pada 2019

Dalam perkembangan kasus ini, mantan caleg Pemilu 2019 dari PDIP Alexsius Akim diperiksa KPK pada Senin, 5 Agustus 2024. Dia mengaku dipecat bekas partainya sepihak padahal harusnya dilantik sebagai anggota dewan.

“Yang jelas saya yang harusnya dilantik tapi saya kan diberhentikan,” kata Alexsius di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 5 Agustus 2024.

Alexsius sekarang bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Saat itu, dia mengaku mendapatkan suara terbanyak di Kalimantan Barat, namun, malah didepak dari PDIP tanpa diberikan penjelasan.

“Saya tidak tahu justru mengapa sampai hari ini saya dicoret,” ucap Alexsius.

Dia juga mengaku tidak menerima surat pemecatan dari PDIP. Kejadian itu disebut ditanyakan oleh penyidik KPK.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)