Ilustrasi. Foto: Xinhua/Liu Yanan.
New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025, waktu setempat (Sabtu WIB) karena data inflasi baru menyoroti kenaikan harga tetap menjadi perhatian menjelang bulan baru.
Mengutip Xinhua, Sabtu, 30 Agustus 2025, indeks Dow Jones Industrial Average turun 92,02 poin, atau 0,2 persen, menjadi 45.544,88. Indeks S&P 500 turun 41,6 poin, atau 0,64 persen, menjadi 6.460,26. Indeks Komposit Nasdaq turun 249,61 poin, atau 1,15 persen, menjadi 21.455,55.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup di wilayah positif. Sektor kesehatan memimpin penguatan dengan kenaikan 0,73 persen, diikuti oleh sektor barang konsumsi pokok yang naik 0,64 persen. Sektor teknologi dan barang konsumsi diskresioner mencatat kinerja terburuk, masing-masing turun 1,63 persen dan 1,14 persen.
Kenaikan inflasi buka peluang Fed pangkas suku bunga
Departemen Perdagangan AS melaporkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 2,9 persen pada Juli. Secara bulanan, PCE inti naik 0,3 persen, sesuai dengan ekspektasi para ekonom.
Kondisi ini mendorong The Fed membuka peluang untuk penurunan suku bunga, tetapi besarnya peluang tersebut akan bergantung pada apakah pelemahan pasar tenaga kerja terus terlihat sebagai risiko yang lebih besar daripada kenaikan
inflasi.
"Indeks Harga PCE yang sesuai hari ini akan tetap menjadi fokus pasar tenaga kerja. Untuk saat ini, peluangnya masih mendukung penurunan suku bunga di September," kata Ellen Zentner, kepala strategi ekonomi di Morgan Stanley Wealth Management.
(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
Indeks kondisi ekonomi turun
Sementara itu, Indeks Sentimen Konsumen AS, yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM), menjadi 58,2 pada Agustus, turun dari 61,7 pada Juli dan jauh di bawah angka 67,9 pada Agustus 2024.
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini turun menjadi 61,7 dari 68,0, dan Indeks Ekspektasi Konsumen turun menjadi 55,9 dari 57,7, keduanya menunjukkan melemahnya keyakinan konsumen.
"Meskipun konsumen tidak lagi takut akan skenario bencana yang mereka antisipasi setelah pengumuman tarif pada April, mereka yakin lingkungan perdagangan saat ini terus menimbulkan ancaman terhadap berbagai aspek perekonomian," kata ekonom Joanne Hsu, direktur Survei Konsumen UM.