Inflasi PCE AS Naik 2,9% di Juli 2025

Ilustrasi, warga AS memilih barang di sebuah supermarket di Foster City, California, AS. Foto: Li Jianguo/Xinhua.

Inflasi PCE AS Naik 2,9% di Juli 2025

Husen Miftahudin • 30 August 2025 08:39

New York: Inflasi inti Amerika Serikat (AS), yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE) tidak termasuk makanan dan energi, naik 2,9 persen secara tahunan (yoy) pada Juli 2025.

Mengutip Xinhua, Sabtu, 30 Agustus 2025, Biro Analisis Ekonomi (BEA) menyampaikan angka inflasi PCE AS ini menjadi level yang tertinggi sejak Februari 2025. Adapun, inflasi inti naik 0,3 persen dari Juni 2025, sejalan dengan perkiraan Wall Street.

Kondisi ini mendorong bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), untuk memangkas suku bunga acuan segera. Media lokal melaporkan, karena indeks belum naik sebanyak yang diharapkan, pemotongan suku bunga mungkin terjadi pada September.

Indeks harga PCE, ukuran utama inflasi dalam ekonomi AS, didefinisikan oleh BEA sebagai ukuran harga yang dibayar oleh penduduk AS, atau mereka yang membeli atas nama mereka, untuk barang dan jasa.
 

Baca juga: Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Fed Bikin Dolar AS Ambruk


(Ilustrasi. Foto: Freepik)
 

Sentimen konsumen AS turun tajam


Di sisi lain, Indeks Sentimen Konsumen AS yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) berada di 58,2 pada Agustus 2025. Angka ini turun dari 61,7 pada Juli dan di bawah 67,9 pada Agustus lalu.

Indeks sekarang sekitar 20 persen di bawah Desember 2024 ketika sentimen menunjukkan peningkatan pascapemilu, tetapi tetap di atas palung sentimen yang terlihat pada bulan April.

Sementara itu, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IEK) turun menjadi 61,7, turun dari 68,0 pada Juli, dan lebih tinggi dari 61,3 pada Agustus lalu. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) turun menjadi 55,9, turun dari 57,7 pada Juli, dan lebih rendah dari 72,1 pada Agustus lalu.

Sebanyak 43 persen konsumen menyebutkan harga tinggi mengikis standar hidup mereka, naik dari 39 persen pada Juli dan merupakan angka tertinggi dalam lima bulan.

Kekhawatiran harga tinggi juga meluas ke pembelian barang-barang mahal. Kondisi pembelian barang tahan lama turun ke level terendah dalam setahun, dan kondisi pembelian mobil juga memburuk.

Semakin banyak konsumen yang secara khusus menyebutkan tarif atau pajak sebagai faktor negatif dalam pembelian mobil. Sementara itu, konsumen juga percaya tekanan akibat harga tinggi kemungkinan akan berlanjut di masa mendatang.

Setelah membaik pada Juli, ekspektasi pasar tenaga kerja memburuk pada Agustus. Sekitar 63 persen konsumen memperkirakan pengangguran akan meningkat di tahun mendatang, naik dari 37 persen tahun lalu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)