Mantan penyidik KPK Novel Baswedan/MI/Rommy Pujianto.
Candra Yuri Nuralam • 13 October 2023 12:37
Jakarta: Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan menilai penangkapan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo tidak sepenuhnya untuk mempercepat penegakan hukum. Ketua KPK Firli Bahuri diyakini tengah mencoba menutup skandal pemerasan.
"Saya meyakini sebagai abuse of power. Jadi, upaya Firli untuk menutup atau membungkam perkara pemerasannya," kata Novel di Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2023.
Dugaan itu didasari kejanggalan dalam penangkapan. Sebab, upaya paksa itu tetap dilakukan, padahal KPK menjadwalkan pemeriksaan Syahrul hari ini.
Novel juga meyakini KPK memiliki tendensi berbeda kepada Syahrul dalam penanganan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) ini. Buktinya, kata dia, jeda waktu penyelidikan dan penyidikan ketimpang jauh.
"Ini ternyata bedanya (harinya) lama. Ini menunjukkan bahwa KPK tidak buru-buru, cenderung malah enggak mau menaikkan perkara ini walaupun sudah diputuskan," ucap Novel.
KPK menangkap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada Rabu, 12 Oktober 2023. Upaya paksa itu terjadi di sebuah apartemen.
"Penangkapan atas nama SYL di salah satu apartemen di apartemen daerah Jakarta Selatan," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Oktober 2023.
Ali menjelaskan Syahrul langsung dibawa ke Gedung Merah Putih usai ditangkap. Dia kini masih diperiksa.