Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Putri Purnama Sari • 19 September 2025 14:56
Jakarta: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang menjadi wadah kerja sama hampir seluruh negara di dunia.
Indonesia sendiri menjadi anggota PBB sejak 28 September 1950 dan menjadi anggota ke-60. Namun, ada fakta unik yang jarang diketahui, yaitu Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang pernah keluar dari PBB dan kemudian kembali menjadi anggota.
Latar Belakang Indonesia Keluar dari PBB
Keputusan Indonesia keluar dari PBB diumumkan oleh Presiden Soekarno pada 7 Januari 1965. Langkah ini diambil sebagai bentuk protes terhadap keputusan PBB atas terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Pada masa itu, hubungan Indonesia–Malaysia sedang memanas karena kebijakan konfrontasi. Soekarno menilai PBB bersikap tidak adil, sehingga Indonesia memilih meninggalkan organisasi tersebut.
Sebagai gantinya, Soekarno bahkan menggagas pembentukan organisasi tandingan bernama CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) yang ditujukan untuk menghimpun kekuatan negara-negara baru yang sedang berkembang.
Indonesia Kembali ke PBB
Keputusan
Indonesia keluar dari PBB tidak bertahan lama. Setelah perubahan situasi politik dalam negeri pada tahun 1965–1966, pemerintah di bawah pimpinan Presiden Soeharto memutuskan untuk kembali ke PBB.
Pada 28 September 1966, Indonesia secara resmi kembali menjadi anggota PBB. Sejak saat itu hingga kini, Indonesia aktif berkontribusi di berbagai program dan misi PBB, termasuk mengirim Pasukan Garuda untuk berpartisipasi dalam berbagai operasi perdamaian di negara-negara yang mengalami konflik.
Dalam konteks Dewan Keamanan PBB, Indonesia pertama kali terpilih sebagai anggota tidak tetap untuk periode 1974-1975.
Keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan PBB kembali terulang pada periode 1995–1996, lalu untuk ketiga kalinya pada 2007–2009. Pada masa itu, Wakil Tetap RI, Nugroho Wisnumurti, bahkan dipercaya menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB dalam dua masa keanggotaan Indonesia tersebut.
Di tingkat komisi, kontribusi Indonesia juga cukup besar. Mochtar Kusuma Atmadja, mantan Menteri Luar Negeri, terpilih sebagai anggota Komisi Hukum Internasional PBB untuk periode 1992–2001. Sementara itu, Duta Besar Nugroho Wisnumurti juga kembali terpilih sebagai anggota komisi yang sama untuk periode 2007–2011.
Selain itu, Indonesia menjadi salah satu anggota pertama Dewan HAM PBB pada tahun 2006 bersama 47 negara lain. Indonesia kembali dipercaya duduk di Dewan HAM untuk periode 2007–2010, dengan dukungan 165 suara dari negara-negara anggota PBB.
Hingga kini, Indonesia konsisten berperan aktif di PBB, baik dalam misi perdamaian, penyelesaian
konflik internasional, maupun memperjuangkan isu-isu global seperti pembangunan berkelanjutan, hak asasi manusia, dan perdamaian dunia. Partisipasi ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk mewujudkan dunia yang lebih adil, aman, dan sejahtera bagi generasi mendatang.
Fakta Unik Indonesia di PBB
- Indonesia menjadi satu-satunya negara di dunia yang pernah keluar dari PBB dan kemudian masuk kembali.
- Keputusan keluar dari PBB saat itu sangat dipengaruhi oleh dinamika politik regional dan global.
- Setelah kembali, Indonesia justru semakin aktif di PBB, bahkan pernah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB beberapa kali.