OTT Gubernur Riau Harus Jadi Warning bagi Kepala Daerah Lain

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAK) Boyamin Saiman. Dok Screenshot Metro TV

OTT Gubernur Riau Harus Jadi Warning bagi Kepala Daerah Lain

Rahmatul Fajri • 4 November 2025 17:44

Jakarta: Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus menjadi peringatan bagi kepala daerah lainnya. Kepala daerah harus memiliki kelola yang baik, semangat antikorupsi, dan mengutamakan transparansi.

Dia mengatakan ketika ada proyek, promosi-mutasi, atau pemberian izin yang tidak transparan, di situ muncul potensi korupsi. Presiden Prabowo Subianto wajib mengingatkan dan memerintahkan kepala daerah dan menterinya untuk menutup peluang korupsi dengan cara transparansi, akuntabel, dan ada kepastian.

"Misalnya diatur dengan baik, diumumkan, jangan kemudian diarahkan pemenangnya. Izin juga begitu, diberikan kepastian, keterbukaan. Semua orang bisa berizin, berinvestasi, melakukan tambang, bisnis, usaha. Promosi mutasi juga begitu. Dibuat aturan yang benar, keterbukaan. Itu menutup celah untuk korupsi," kata Boyamin kepada Media Indonesia, Selasa, 4 November 2025.
 

Baca Juga: 

OTT Gubernur Riau, MAKI: Tingginya Biaya Politik Memancing Korupsi


Boyamin prihatin dengan ditangkapnya kepala daerah terkait dugaan korupsi. Operasi yang menjaring Abdul Wahid merupakan OTT keenam yang dilakukan KPK sepanjang 2025. KPK sebelumnya telah menggelar lima OTT di berbagai daerah dan kementerian.

"Ini menjadi peringatan bagi yang lain ternyata ada korupsi dalam cara apa pun bisa dipantau oleh penegak hukum, oleh KPK. Kalau main soal tambang kena oleh Kejaksaan atau kepolisian. Jadi ya kita harapkan ini jadi warning," kata Boyamin.

OTT Gubernur Riau


Gubernur Riau Abdul Wahid tiba di Gedung KPK. Metro TV/Candra

Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring OTT KPK bersama sembilan orang lainnya. Sebanyak sembilan dari 10 orang yang ditangkap sudah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Selasa, 4 November 2025.

"Ada sejumlah 9 orang dari 10 orang ditangkap yang kemudian akan dibawa ke gedung merah putih KPK," kata juru bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 4 November 2025.

Sebanyak tiga orang masuk dari depan Gedung Merah Putih KPK atas OTT ini. Mereka tiba sekitar pukul 09.35 WIB.

Abdul Wahid terlihat menggunakan baju putih saat tiba di Markas KPK. Mereka akan diperiksa lagi oleh tim penangkapan.

KPK memiliki aturan main 1x24 jam dalam OTT. Status hukum pihak terjaring akan ditetapkan dalam waktu tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)