Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur. Foto: Metrotvnews.com/Candra Yuri Nuralam.
Candra Yuri Nuralam • 5 October 2024 08:48
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus suap dana hibah di Jawa Timur (Jatim). Proyek yang menggunakan uang itu paling banyak terealisasikan di Madura.
"Memang konsentrasi untuk dana pokir (pokok pikiran) ini, dana hibah ini, itu kebanyakan sebarannya ada di wilayah sana, di wilayah Madura," kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Asep menjelaskan penyidik KPK juga lebih aktif melakukan pemeriksaan di sekitar Madura. Tujuannya, untuk menghemat biaya pemeriksaan jika memanggil saksi di Jakarta.
"Jadi mungkin tadi ditanya kenapa sih kan di wilayah sebelah barat, misalkan di Jawa Timur tapi di wilayah kabupaten sebelah barat, tidak enggak, karena sebarannya seperti itu di sana (Madura)," ujar Asep.
KPK menetapkan 21 tersangka dalam perkara ini. Sebanyak empat orang berstatus penerima suap dan 17 lainnya pemberi.
KPK masih ogah memerinci identitas mereka. Namun, tiga tersangka penerima berstatus penyelenggara negara dan satu sisanya staf pejabat.
Baca juga: KPK Setop Operasional Tambang Ilegal di NTB, Omzet Rp1 Triliun per Tahun |