Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn. (tangkapan layar)
Kronologi Lengkap Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan
Lukman Diah Sari • 29 December 2025 17:47
Medan: Polisi memaparkan kronologi lengkap kasus pembunuhan seorang ibu berinisial FS di Medan, Sumatra Utara, yang diduga dilakukan anak kandungnya sendiri. Rekaman CCTV, pemeriksaan saintifik, serta keterangan keluarga menjadi dasar polisi menyimpulkan tidak ada orang lain yang keluar-masuk rumah korban sejak dua hari sebelum peristiwa.
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn menjelaskan, rekaman CCTV menunjukkan aktivitas keluarga pada 8 Desember 2025. Saat itu, korban sempat keluar rumah menggunakan transportasi online.
“Saya menggambarkan di tanggal 8 Desember terlebih dahulu. Dua hari sebelum kejadian. Tanggal 8, pukul 08.44, korban keluar rumah naik Grab pukul 08.44, korban adalah ibunya,” ujar Calvijn dalam konferensi pers, Senin, 29 Desember 2025.
Korban kemudian kembali ke rumah pukul 11.23 WIB, dan masih menggunakan taksi online. Sementara dua anaknya dan suami korban juga terlihat menggunakan transportasi serupa saat beraktivitas.
“Selalu menggunakan Grab, tidak ada mobil yang mereka gunakan secara pribadi,” jelasnya.
Sehari Menjelang Kejadian
Pada 9 Desember 2025, melalui rekaman CCTV, tampak dua anak korban berangkat sekolah pukul 07.06 WIB, disusul suami korban yang berangkat kerja pukul 09.25 WIB. Pada sore hari, anak-anak pulang sekolah, dan malamnya suami korban kembali ke rumah."Besoknya, jam 04.00, terjadilah tindak pidana,” ucap Calvijn.
Baca Juga :
"Tidak ada orang lain yang masuk, keluar selain keluarga ini,” tegas dia.
Motif: Rasa Marah
Calvijn menjelaskan, penyidik menemukan adanya riwayat tekanan dan perlakuan kasar yang dialami anggota keluarga. Dia menjelaskan bahwa korban kerap melakukan pengancaman hingga menggunakan pisau terhadap suami, kakak, dan pelaku."Pernah mengancam ketiganya dengan menggunakan pisau. Kakak sering dimarahi, dimaki, dipukul, menggunakan sapu dan tali pinggang, Kemudian adik sering dimarahi dan dicubit,” jelas dia.
Dari situ, kata Calvijn, timbul rasa marah dalam diri pelaku. Saat itu, pelaku terlintas untuk melukai korban namun tidak ada kesempatan.
Detik-Detik Kejadian
Puncak peristiwa terjadi pada dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Pelaku yang tidur di samping korban tiba-tiba terbangun.“Kemudian dari adik, adik tiba-tiba terbangun dan memandangi korban yang tidur di sampingnya semakin menimbulkan rasa marah," ungkap Calvijn.
Selanjutnya, pelaku yang merupakan anak bungsu korban mengambil pisau. Kemudian, pelaku membuka bajunya dengan maksud agar tidak terkena noda dari aksinya. Pelaku langsung melukai korban.
.jpeg)
Saat peristiwa itu, kakak pelaku terbangun kemudian mencoba menghentikan aksi tersebut dengan merampas pisau yang berada di tangan adiknya. Sang kakak kemudian membuang pisau tersebut.
"Sehingga adik mengambil pisau kecil, pisau kedua, yang posisinya ada di dapur,” jelas dia.
Saat itu, terjadi tarik-menarik hingga pisau terjatuh. Sang kakak pun mencoba menutup pintu untuk mencegah aksi selanjutnya, kemudian, kakak berlari ke lantai dua untuk membangunkan ayahnya.
“Bapak terbangun karena kakak memanggil ke kamar. Bapak dan kakak mengecek korban di kamar lantai satu. Korban masih hidup,” kata Calvijn.
Korban sempat meminta bantuan dan ambulans dipanggil. Namun, tak lama kemudian korban dinyatakan meninggal dunia.
Pelaku Masih Anak di Bawah Umur
Setelah kejadian, pelaku disebut sempat kembali ke kamar dan naik ke lantai dua memeluk ayahnya.“Untuk keterangan adik, adik ke kamar memakai baju dan naik ke lantai dua memeluk bapaknya. Kemudian, bapak, kakak, dan adik turun bersama-sama ke lantai satu,” ungkap Calvijn.
Kasus ini mencuat setelah FS ditemukan meninggal akibat luka tikam di rumahnya di Medan Sunggal pada Rabu, 10 Desember 2025. Penikaman diduga dilakukan oleh anak korban yang masih berstatus pelajar sekolah dasar. Dari informasi yang dihimpun, korban mengalami sekitar 20 luka tikaman di bagian tangan dan punggung.