Motif Terkuak, Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan karena Dendam Sering Dimarahi

Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn. (tangkapan layar)

Motif Terkuak, Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan karena Dendam Sering Dimarahi

Lukman Diah Sari • 29 December 2025 17:08

Medan: Polisi mengungkap motif kasus pembunuhan seorang ibu inisial FS di Medan, Sumatra Utara, diduga dilakukan oleh putri kandungnya. Dari hasil penyelidikan, tindakan pidana itu diduga lantaran rasa marah dan dendam karena sering dimarahi dan perlakuan kasar korban terhadap pelaku dan kakaknya.

Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn menjelaskan, berdasarkan analisis saintifik dan pemeriksaan saksi, termasuk anggota keluarga, korban tidak pernah keluar rumah sejak 8 Desember hingga peristiwa pembunuhan pada 10 Desember 2025. Tapi, cuma pelaku dan dua anggota keluarga lain, yakni suami dan anak pertama korban yang keluar masuk rumah.

“Dari gambaran ini (melalui rekaman CCTV), dari tanggal 8 sampai tanggal 9, korban tidak pernah keluar dari rumah, dan tidak ada orang lain yang masuk ke dalam rumah. Hanya keluarganya saja. Yaitu bapaknya, kakak, dan adik (pelaku)," ujar Calvijn dalam konferensi pers melalui siaran Metro TV, Senin, 29 Desember 2025. 

Kekerasan dalam Rumah

Dari hasil pemeriksaan, Calvijn mengungkap bahwa penyidik menemukan adanya riwayat perlakuan kasar korban terhadap anggota keluarganya. Dia menjelaskan berdasahkan hasil pemeriksaan, bahwa korban disebut kerap memarahi, memukul, hingga mengancam suami dan kedua anaknya.

“Pernah mengancam ketiganya dengan menggunakan pisau. Kakak sering dimarahi, dimaki, dipukul, menggunakan sapu dan tali pinggang. Kemudian adik sering dimarahi dan dicubit. Adik (pelaku) terlintas berpikir untuk melukai korban, tetapi tidak ada kesempatan,” papar dia. Hingga akhirnya, pada 10 Desember 2025, pukul 04.00 WIB, peristiwa keji itu terjadi. Adik yang sedang tidur bersama korban dan kakaknya, kemudian terbangun. Saat itu, Pelaku yang berada di samping korban tak mampu  menahan amarah.

"Kemudian dari adik, adik tiba-tiba terbangun dan memandangi korban yang tidur di sampingnya semakin menimbulkan rasa marah. Adik mengambil pisau, membuka bajunya, dan melukai korban. Ditanyakan kepada adik, kenapa baju dibuka? Dengan alasan supaya tidak terkena apabila ada perlukaan-perlukaan yang ada yang menodai bajunya,” jelas Calvijn.


Aktivitas pra-rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan FS oleh anak kandungnya sendiri di kawasan Medan Sunggal, Kota Medan, Minggu (14/12). (MI)

Saat itu, kakak terbangun dan langsung merampas pisau yang masih dipegang pelaku. Kakak pelaku selanjutnya membuang pisau tersebut. Saat kakak merampas pisau dari pelaku, jarinya tergores yang kemudian menyebabkan ada bercak darah di lantai dua. 

Namun, pelaku kemudian mengambil lagi pisau lainnya yang berukuran lebih kecil dari dapur. Selanjutnya, kakak berusaha menutup pintu untuk mencegah aksi lanjutan. 

"Kemudian kakak berusaha menutup pintu sehingga pisau kecil yang dipegang adik terjatuh,” ucap dia.

Setelah itu, tutur Calvijn, sang kakak berlari menuju lantai 2, yang merupakan kamar dari ayahnya. Saat kejadian, suami korban langsung terbangun ketika dipanggil oleh anak pertamanya yang meminta pertolongan. 

“Bapak terbangun karena kakak memanggil ke kamar dan mengedo pintunya. Bapak dan kakak mengecek korban di kamar lantai satu. Korban masih hidup. Bapak dan kakak menyenderkan dan mengangkat korban," jelas dia.

Pada saat itu, ujar Calvijn, korban sempat meminta minum dan disenderkan. Suami korban segera memanggil ambulans. Nahas, korban kemudian meninggal di lokasi kejadian.

Kasus ini sebelumnya mencuat setelah FS ditemukan meninggal akibat luka tikam di rumahnya di Medan Sunggal pada Rabu, 10 Desember 2025. Penikaman diduga dilakukan oleh anak korban yang masih berstatus pelajar sekolah dasar. Dari informasi yang dihimpun, korban mengalami sekitar 20 luka tikaman di bagian tangan dan punggung. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)