Rupiah Stabil di Rp16.620/USD Pagi Ini

Rupiah. Foto: Metrotvnews.com/Husen.

Rupiah Stabil di Rp16.620/USD Pagi Ini

Husen Miftahudin • 28 October 2025 10:25

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini stabil cenderung menguat.

Mengutip data Bloomberg, Selasa, 28 Oktober 2025, rupiah hingga pukul 10.16 WIB berada di level Rp16.620 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat tipis satu poin atau setara 0,01 persen dari Rp16.621 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.623 per USD. Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan kembali melemah.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.620 per USD hingga Rp16.650 per USD," jelas Ibrahim.
 

Baca juga: Rupiah Dibuka Menguat ke Rp16.602 per USD di Awal Pekan
 

Ketegangan AS-Tiongkok mereda


Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan para pejabat AS dan Tiongkok telah menyusun kerangka kerja substansial untuk kesepakatan perdagangan yang akan memungkinkan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping untuk membahas kerja sama perdagangan minggu ini. 

Bessent mengatakan kerangka kerja tersebut akan menghindari tarif AS sebesar 100 persen atas barang-barang Tiongkok dan mencapai penangguhan kontrol ekspor logam tanah jarang Tiongkok.

Trump juga mengatakan ia optimistis dapat mencapai kesepakatan dengan Beijing dan berharap dapat mengadakan pertemuan di Tiongkok dan Amerika Serikat. 

"Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan dengan Tiongkok. Kita akan bertemu mereka nanti di Tiongkok dan kita akan bertemu mereka di AS, entah di Washington atau Mar-a-Lago," tutur Trump.

Sementara, laporan indeks harga konsumen (CPI) AS yang lebih rendah dari perkiraan minggu lalu memperkuat taruhan untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan investor sekarang mencari panduan tentang prospek pelonggaran tambahan hingga akhir tahun.

"Fokus minggu ini adalah keputusan suku bunga dari beberapa bank sentral dengan fokus utama adalah keputusan kebijakan terbaru dari Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) yang akan dirilis pada Kamis," jelas Ibrahim.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Ekonomi RI diproyeksi melambat


Di sisi lain, ekonom memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 tumbuh 4,9 persen dibanding kuartal II-2025 sebesar 5,12 persen (yoy). Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang melambat itu lebih dipengaruhi dari sisi domestik. Hal itu tercermin dari Indeks Kepercayaan Konsumen pada September 2025 yang tercatat menurun dibanding bulan sebelumnya. 

Peristiwa yang sempat terjadi pada akhir Agustus 2025 juga berdampak terhadap kepercayaan konsumen dalam negeri. Meski tidak memerinci peristiwa yang dimaksud, sedangkan kinerja ekspor pada kuartal III-2025 masih cukup kencang. 

Sedangkan, untuk kuartal IV-2025, pertumbuhan ekonomi nasional akan meningkat dibanding kuartal III-2025. Selain karena faktor musiman, yakni belanja pemerintah yang lebih kencang di kuartal tersebut, pemerintah juga menyalurkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam paket stimulus ekonomi. 

Pada 2025 ekonomi nasional diproyeksikan akan tumbuh sebesar lima persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan pulih tahun depan di atas lima persen, melihat kondisi global yang terus membaik seperti perang dagang dan sentimen geopolitik di eropa, antara Rusia dan Ukraina.

Sementara itu, OECD mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,9 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Juni 2025 yang hanya 4,7 persen.  Kenaikan proyeksi OECD itu dipicu oleh langkah BI yang mulai mengambil kebijakan pro pertumbuhan dengan melonggarkan kebijakan moneter serta kinerja investasi yang terus terakselerasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)