Sahroni Geram Laporan Balita Diperkosa di Kalbar Mandek Setahun

Wakil Ketua komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: Metrotvnews.com/Fachri.

Sahroni Geram Laporan Balita Diperkosa di Kalbar Mandek Setahun

Anggi Tondi Martaon • 1 August 2025 00:09

Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti laporan dugaan pemerkosaan balita di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Dia menyayangkan laporan jalan di tempat selama setahun.

"Ini kan jelek sekali. Masa polisi harus no viral no justice terus," kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Kamis, 31 Juli 2025.

Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu mengaku geram dengan kasus tersebut. Sebab, yang menjadi korban adalah seorang balita yang tak berdaya.

"Korbannya masih balita, ibu sedang jadi TKW di Malaysia, jadi terbayang korban ini masih belum mengerti apa-apa, dengan ibu yang jauh tapi harus menanggung beban fisik dan psikologis yang begitu berat," ungkap Sahroni.

Menurut dia, polisi seharusnya bergerak cepat menangani kasus tersebut. Apalagi, ibu korban sudah menyampaikan laporan lengkap dengan tersangkanya.

"Kalau sudah begini kondisinya, logikanya polisi harus cepat bergerak, apalagi ibunya bilang, korban sudah menyampaikan dengan jelas siapa saja pelaku pemerkosaannya. Tapi ternyata menurut kesaksian ibu korban, sudah setahun sejak lapor polisi kasusnya tak ada kejelasan," sebut Sahroni.
 

Baca juga: 

Pria di OKU Timur Mencabuli Putri Kandungnya Berkali-Kali


Selain itu, Sahroni menegaskan bahwa negara harus hadir melindungi korban. Polisi didesak segera menangkap pelaku.

“Sampai ibunya membuat surat terbuka buat presiden, kita bisa bayangkan betapa sudah putus asanya dia mencari keadilan buat anaknya. Karenanya polisi harus segera bergerak," ujar Sahroni.

Legislator asal Dapil DKI Jakarta III itu menyampaikan, penanganan kasus tidak hanya sekedar menangkap pelaku. Unit PPA Polda Kalbar didesak memberikan pendampingan maksimal dengan dukungan lembaga terkait.

"Unit PPA Polda Kalbar harus proaktif, beri perlindungan maksimal, serta dampingi proses pemulihan korban secara serius. Kalau perlu, gandeng lembaga perlindungan anak dan trauma healing profesional. Ini bukan sebatas penegakan hukum semata, tapi juga soal rasa kemanusiaan,” kata Sahroni.

Viral di media sosial, seorang anak perempuan berusia 4 tahun di Pontianak, Kalimantan Barat, diduga diperkosa oleh kerabatnya. Parahnya, anak tersebut tertular penyakit menular sifilis. 

Ibu korban merupakan seorang Pekerja Migran Indonesia di Malaysia harus menitipkan anaknya di kerabatnya. Selama dititipkan, anak itu beberapa kali dijemput ke rumah orang tua angkat mantan suaminya. 

Di sana, diduga korban dilecehkan. Setelah sebelumnya laporan sempat diduga mandek di Polresta Pontianak, kini kasus telah diambil alih oleh Polda Kalbar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)