Polda Sumsel gelar salat Istisqa di halaman Mapolda Sumsel, Jumat, 15 September 2023. Foto: Istimewa
Media Indonesia • 17 September 2023 15:50
Palembang: Kekeringan dan maraknya kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatra Selatan membuat semua pihak bersama-sama berupaya menanganinya. Tak hanya upaya pemadaman karhutla ataupun pengiriman air bersih ke daerah yang kekeringan, doa pun dipanjatkan agar hujan bisa turun.
Sejumlah daerah di Sumatra Selatan pun bersama-sama menggelar salat istisqa atau salat minta hujan. Sebelumnya salat istisqa didahului oleh Kepolisian Daerah Sumatra Selatan, dan kini daerah pun melaksanakannya.
Di Palembang, salat istisqa dilaksanakan oleh Kepolisian Resor Kota Besar, Minggu, 17 September 2023. Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, salat itu bertujuan memohon pertolongan kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan, sehingga kabut asap akibat karhutla dapat segera berakhir.
"Kami berharap semoga Allah turunkan hujan segera dan masalah kekeringan, kebakaran lahan yang menyebabkan kabut asap tak ada lagi yang memberikan dampak negatif bagi kesehatan," katanya, Minggu, 17 September 2023.
Ia mengatakan, salat istisqa bersama pemerintah dan masyarakat Kota Palembang itu digelar di halaman Mapolrestabes Palembang. Di Muara Enim, Polres Muara Enim beserta Forkopimda Muara Enim juga menggelar salat istisqa di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
"Selain sebagai upaya memohon pertolongan Allah SWT dalam menurunkan hujan, juga untuk mengingatkan para jemaah salat untuk menghindari perbuatan perbuatan maksiat, sehingga Allah tidak menurunkan azab dan melindungi masyarakat di Kabupaten Muara Enim," kata Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi.
Ia berharap agar hujan segera turun dan mengakhiri kekeringan yang melanda wilayah Muara Enim. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya mencegah pembakaran lahan dan hutan karena dapat menyebabkan asap dan dampak negatif terhadap kesehatan manusia serta ekonomi masyarakat.
"Kita sudah mengetahui di beberapa kota di Indonesia termasuk kita di Kabupaten Muara Enim saat ini sedang dilanda musim kemarau panjang dimulai dari bulan
Januari hingga saat ini dan ini sudah berdampak kepada masyarakat," ujarnya.
Saat ini kekeringan sedang melanda semua daerah. Selain kekurangan air juga terjadi beberapa kebakaran lahan dan hutan di kabupaten Muara Enim seperti di wilayah Kecamatan Gelumbang, Gunung Megang, Lubai maupun daerah-daerah lain di Kabupaten Muara Enim.
"Kami dari Polres Muara Enjm ini juga mengajak untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan secara bersama-sama," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Muara Enim, Yulius mengungkapkan salat istisqa adalah bentuk usaha bersama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon berkah hujan agar daerah ini terhindar dari masalah kekeringan.
"Salat Istisqa ini adalah ikhtiar dan bermunajat memohon rida Allah agar menurunkan hujan di tengah musim kemarau yang melanda Kabupaten Muara Enim," kata dia.
Ia mengimbau kepada masyarakat sekalian agar mempersiapkan diri meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bahaya dan dampak dari musim kemarau ini salah satunya kebakaran hutan dan lahan di wilayah kabupaten Muara Enim.
"Semoga ikhtiar dan doa kita pada hari ini dapat dikabulkan oleh Allah sehingga hujan dapat segera turun," ujarnya.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu bersama jajaran Polres setempat juga menggelar salat istisqa guna memohon turun hujan untuk menghindari kekeringan panjang dan musibah lainnya seperti kebakaran hutan dan lahan.
Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah mengatakan salat istisqa digelar di halaman Mapolres OKU diikuti pegawai pemda, personel kepolisian dan masyarakat setempat.
"Sejak lima bulan terakhir Kabupaten OKU dilanda kemarau panjang yang disebabkan dampak El Nino hingga terjadi bencana kekeringan melanda wilayah itu. Karenanya salat istisqa ini kita lakukan untuk memohon hujan," jelas dia.
Sementara, Kapolres OKU AKBP Arif Harsono menambahkan, berdasarkan data selama musim kemarau tahun ini tercatat sebanyak 143 titik api karhutla terjadi di wilayah Kabupaten OKU.
Dengan dilaksanakannya salat istisqa ini, ia berharap agar segera dapat diturunkan hujan guna menghindari kekeringan panjang yang menyengsarakan masyarakat.
"Kami berdoa semoga setelah salat ini, hujan turun deras agar OKU tidak dilanda kekeringan panjang," ungkapnya.