Anggota tim hukum TPN Ganjar-Mahfud, Maqdir Ismail. Foto: Medcom.id/Fachri.
Yakub Pryatama • 1 April 2024 12:36
Jakarta: Mahkamah Konstitusi (MK) didesak memanggil empat menteri ihwal bantuan sosial (bansos). Kehadiran keempat menteri sangat penting untuk menjelaskan keterkaitan mereka terkait dugaan bansos untuk kepentingan elektoral Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Keempat pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Kami melihat adanya penyalahgunaan bansos untuk kepentingan electoral. Kami ingin melihat dan mendengar keterangan meraka alasan politisasi bansos menjelang Pemlu Tahun 2024,” kata anggota tim hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Maqdir Ismail, kepada Media Indonesia, Senin, 1 April 2024.
Maqdir menyebut pembagian bansos secara besar-besaran selama periode kampanye Pemilu 2024, khususnya di akhir 2023 dan awal 2024. Yakni, Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino, bantuan beras 10 kilogram (kg), bantuan rice cooker, Program Indonesia Pintar, Atensi Yatim Piatu, BLT Dana Desa, Program Keluarga Harapan, dan Bantuan Pangan Non Tunai.
Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud ingin mendapat keterangan dari empat menteri terkait pembagian bansos. Sebab, program tersebut tidak dijalankan oleh kementerian lembaga yang berwenang membagikan bantuan.
“Kami ingin mendapat keterangan tentang penyelurannya melalui Menteri sosial, sebab ada bantuan ini yang penyalurannya tidak melalui Kementerian Sosial, tetapi melalui Badan Pangan,” ungkap dia.
Baca juga:
Faisal Basri Singgung Politik Gentong Babi di Sidang Sengketa Pilpres 2024 |