Media Indonesia • 9 March 2024 15:27
Jakarta: Sejumlah tokoh militer, budayawan, dan beberapa akademisi yang tergabung dalam Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya. F-PDR menilai Jokowi terlalu banyak ikut campur dalam penyelenggaraan pemilu.
“Kami dari front penyelamat demokrasi dan reformasi minta kepada Presiden Jokowi mundur secara sukarela. Karena telah dianggap melakaukan abuse of power dalam penyelengaraan pilpres,” kata Sekretaris Eksekutif dari F-PDR Rudi S Kamri di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Maret 2024.
F-PDR mendesak anggota DPR segera menggulirkan hak angket untuk mengusut kecurangan pemilu dan pilpres. Selain itu, F-PDR juga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendiskualifikasi calon wakil presiden dari nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka.
"Karena, Gibran menurut aturan yang berlaku diterima dengan cara yang cacat prosedur dan cacat hukum pada saat PKPU belum diubah. Kami mendorong agar TNI polri aktif bergerak secara netral dan berpihak kepada rakyat. TNI Polri tidak boleh lagi diarahkan dan dimanfaatkan kelompok tertentu untuk kepentingan tertentu,” ujar Rudi.
| Baca: |