Dolar AS Masih Tak Tertandingi di Tengah Keputusan Fed Tahan Suku Bunga

Dolar AS. Foto: Freepik.

Dolar AS Masih Tak Tertandingi di Tengah Keputusan Fed Tahan Suku Bunga

Husen Miftahudin • 31 July 2025 09:19

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan AS, sejalan dengan ekspektasi pasar tetapi menolak tekanan dari Presiden Donald Trump.

Mengutip data Yahoo Finance, Kamis, 31 Juli 2025, indeks dolar melanjutkan penguatannya setelah pengumuman The Fed. Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang tersebut terhadap sekeranjang enam mata uang dunia, naik 1,1 persen ke level tertinggi sejak Mei.

Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS sebagian besar lebih tinggi. Imbal hasil obligasi dua tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga The Fed, naik 6,6 basis poin menjadi 3,941 persen.

Euro memperpanjang pelemahannya terhadap dolar setelah keputusan The Fed dan saat Powell berbicara. Euro terakhir turun satu persen menjadi USD1,141775, menuju sesi pelemahan kelima berturut-turut dan diperdagangkan pada level terendah sejak 11 Juni.

Euro juga siap mencatat penurunan bulanan pertamanya di 2025, menyusul reaksi tajam terhadap kesepakatan perdagangan AS-Uni Eropa pada awal pekan ini.
 

Baca juga: Meski Terus Didesak Trump, Fed Masih Ogah 'Sunat' Suku Bunga


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Suku bunga Fed hingga ekonomi AS


Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memberikan suara 9-2 untuk mempertahankan suku bunga acuannya tetap di kisaran 4,25 persen sampai 4,50 persen untuk pertemuan kelima berturut-turut.

Dalam jumpa pers berikutnya, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan ia memperkirakan proses yang lambat dalam memahami bagaimana tarif perdagangan berdampak pada inflasi.

Sebelumnya di sesi tersebut, data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2025 rebound, dengan pertumbuhan sebesar 3,0 persen (yoy). Angka ini lebih dari yang diperkirakan para ekonomi sebesar 2,4 persen (yoy).

Di sisi lain, perjanjian perdagangan yang dicapai Trump dengan Jepang minggu lalu dan Uni Eropa selama akhir pekan menandakan komitmen baru AS untuk keterlibatan global, sehingga meredakan kekhawatiran investor.

Fokus investor kini tertuju pada negosiasi antara Tiongkok dan AS setelah para pejabat sepakat untuk memperpanjang gencatan tarif 90 hari mereka. Namun, Trump meningkatkan tekanan terhadap India dan Brasil.

Ia mengumumkan tarif 25 persen untuk impor barang-barang India dari AS, yang akan dimulai pada 1 Agustus, dan menandatangani perintah eksekutif yang menerapkan tarif tambahan 40 persen untuk Brasil, sehingga total tarif menjadi 50 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)