Mencari Oposisi Pascagugatan Sengketa Pilpres di MK

Gedung Mahkamah Konstitusi. Foto: Medcom.id/Yona

Mencari Oposisi Pascagugatan Sengketa Pilpres di MK

Theofilus Ifan Sucipto • 22 April 2024 16:13

Jakarta: Konstelasi politik diprediksi akan dinamis pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Apalagi, MK menolak gugatan dari kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).

"Tidak akan pernah terjadi semua gabung pemerintah. Oposisi akan tetap ada," kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie kepada Medcom.id, Senin, 22 April 2024.

Jerry mengatakan ada sejumlah kemungkinan soal sosok oposisi. Salah satu yang terkuat, yakni PDI Perjuangan.

"(Ketua Umum PDIP) Megawati (Soekarnoputri) sulit ke koalisi Prabowo-Gibran karena ada SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," ujar dia.
 

Baca juga: Seluruh Pihak Diajak Fokus Bangun Bangsa Pascaputusan MK

Jerry merujuk pada perang dingin antara Megawati dengan SBY. SBY sempat menjadi menteri Megawati namun belakangan menjadi rival politik dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2004. SBY menang dalam kontestasi tersebut.

"Kemudian kemarin yang mengajukan diri sebagai amicus curiae hanya Megawati," papar dia.

Jerry menyebut partai yang berpotensi menjadi oposisi berikutnya ialah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu diramalkan sulit merapat ke pemerintah.

"Karena ada Partai Gelora dan Fahri Hamzah di sana. Kecuali mereka sudah tidak lagi berpikir soal masa lalu dan perpecahannya," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)