Saham AS Masih Rajin Bagi-bagi Cuan Meski Data Pekerjaan Mengkhawatirkan

Ilustrasi perdagangan saham di Wall Street. Foto: Xinhua/Michael Nagle.

Saham AS Masih Rajin Bagi-bagi Cuan Meski Data Pekerjaan Mengkhawatirkan

Husen Miftahudin • 10 September 2025 08:27

New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB) karena investor mencerna revisi angka pekerjaan AS yang mengungkapkan pelemahan pasar tenaga kerja lebih lanjut.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 10 September 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 196,39 poin, atau 0,43 persen, menjadi 45.711,34. Indeks S&P 500 naik 17,46 poin, atau 0,27 persen, menjadi 6.512,61. Indeks Komposit Nasdaq naik 80,79 poin, atau 0,37 persen, menjadi 21.879,49.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup menguat, dengan sektor jasa komunikasi dan utilitas memimpin penguatan dengan masing-masing naik 1,64 persen dan 0,71 persen. Sementara itu, sektor material dan industri memimpin penguatan dengan masing-masing turun 1,57 persen dan 0,65 persen.
 
Perusahaan-perusahaan AS mempekerjakan hampir satu juta pekerja lebih sedikit dalam periode dua belas bulan yang berakhir pada bulan Maret dibandingkan perkiraan sebelumnya, menurut laporan yang dirilis Selasa oleh Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS).
 
"Saya rasa ekonomi sedang melemah. Apakah sedang menuju resesi atau hanya melemah, saya tidak tahu," kata CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon.
 
Meskipun data tersebut hanya memberi sedikit pengaruh pada perdagangan karena mencerminkan angka dari enam bulan lalu, laporan tersebut dapat memperkuat argumen bagi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga akhir tahun ini.
 

Baca juga: AS Pangkas Pertumbuhan Lapangan Kerja Jadi 911 Ribu


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Saham Apple malah jeblok saat rilis iPhone 17

 
Adapun saham Apple merosot setelah raksasa teknologi itu meluncurkan model iPhone 17 baru dan produk lainnya, ditutup melemah 1,48 persen. Microsoft berhasil menguat tipis setelah mengumumkan kesepakatan senilai USD17,4 miliar dengan Nebius Group yang didukung Nvidia untuk menyediakan infrastruktur kecerdasan buatan bagi pusat data baru di New Jersey.
 
Saham Nvidia naik 1,46 persen. Namun, Broadcom berbalik arah, turun sebanyak 2,6 persen setelah mencatat kenaikan kuat dalam dua sesi sebelumnya.
 
Ke depannya, laporan inflasi utama akan dirilis minggu ini. BLS diperkirakan akan merilis indeks harga produsen pada Rabu, diikuti oleh indeks harga konsumen pada Kamis.
 
Data ini menjadi fokus lantaran akan memberikan wawasan baru tentang apakah kenaikan harga dapat menjadi hambatan utama bagi penurunan suku bunga yang lebih dalam atau lebih lama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)