Perseteruan Makin Panas, Trump Desak Powell Segera Dipecat!

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Anadolu Agency.

Perseteruan Makin Panas, Trump Desak Powell Segera Dipecat!

Husen Miftahudin • 19 April 2025 10:03

New York: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan kritik pedas terhadap Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve) Jerome Powell yang memperingatkan dampak serius kebijakan tarif Trump terhadap perekonomian.

Trump menyerang Powell melalui unggahan di media sosial. Ia mencemooh sang bos The Fed karena dinilai gagal memangkas suku bunga, dan menyebut bank sentral AS tertinggal dari bank sentral di Eropa. Trump bahkan secara terang-terangan melontarkan keinginannya untuk segera memecat Powell.

"Jerome Powell dari The Fed, yang selalu terlambat dan salah, kemarin mengeluarkan sebuah laporan yang lagi-lagi, seperti biasa, benar-benar kacau! Tidak sabar ingin Powell segera dipecat," tulis Trump, dikutip dari Investing.com, Sabtu, 19 April 2025.

Diketahui, Powell pertama kali diangkat sebagai Gubernur The Fed oleh Trump pada 2018, dan kembali dipercaya menjabat oleh Presiden Joe Biden pada 2021. Meskipun masa jabatannya dijadwalkan berakhir pada Mei 2026, namun posisi Ketua The Fed memiliki perlindungan hukum karena Federal Reserve adalah lembaga independen.

Ketua The Fed hanya dapat diberhentikan 'for cause', yaitu karena pelanggaran hukum, penyalahgunaan wewenang, atau ketidakmampuan serius. Sejauh ini, belum ada preseden hukum yang memungkinkan Presiden untuk memecat Ketua The Fed hanya karena perbedaan kebijakan.
 

Baca juga: Trump Kembali Serang Bos The Fed, Powell Tidak akan Dipecat dalam Waktu Dekat


(Gubernur The Fed Jerome Powell. Foto: Xinhua/Aaron Schwartz)
 

Kritik tarif Trump


Dalam pernyataannya pada 16 April lalu, Powell menyebut pemerintahan Trump telah membawa perubahan kebijakan ekonomi yang sangat mendasar, termasuk penerapan tarif impor dalam skala besar yang melebihi ekspektasi.

"Perubahan semacam ini belum pernah terjadi dalam sejarah ekonomi modern. Kami menghadapi tantangan berat, termasuk risiko stagflasi, yang belum pernah dihadapi selama beberapa dekade," ujar Powell.

Pernyataan Powell senada dengan pandangan sejumlah pejabat The Fed lainnya dalam beberapa pekan terakhir. Mereka menilai tarif tinggi yang diberlakukan pemerintahan Trump kemungkinan besar akan memicu lonjakan inflasi dan peningkatan angka pengangguran di AS.

Selain itu, kritik terhadap kebijakan ekonomi Trump juga datang dari kalangan pelaku pasar, termasuk miliarder Ray Dalio. Ia memperingatkan kebijakan tarif tersebut berisiko mendorong ekonomi AS ke ambang resesi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)