PCNU Imbau Penyelenggara Acara Zakir Naik di Malang Jaga Kerukunan

Poster acara Indonesia Tour 2025 yang akan dihadiri oleh Dr Zakir Naik/istimewa.

PCNU Imbau Penyelenggara Acara Zakir Naik di Malang Jaga Kerukunan

Daviq Umar Al Faruq • 9 July 2025 16:40

Malang: Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang angkat bicara terkait rencana kedatangan ulama internasional Dr Zakir Naik acara bertajuk Indonesia Tour 2025 di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis, 10 Juli 2025. PCNU mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama dan mengantisipasi potensi kegaduhan sosial.

Ketua PCNU Kota Malang, Isroqunnajah, menegaskan secara institusional NU tidak menolak kehadiran Zakir Naik. Namun, ia menyoroti bahwa ceramah Zakir Naik kerap menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

"Kami sampaikan dalam rapat koordinasi di Mapolresta bahwa kehadiran beliau selama ini kerap menyisakan pro dan kontra," ujar Isroqunnajah, Rabu, 9 Juli 2025.
 

Baca: 

Arek Malang Tolak Kedatangan Zakir Naik, Khawatir Rusak Toleransi


Pria yang akrab disapa Gus Is ini menjelaskan, ceramah Zakir Naik dalam forum terbuka berpotensi menimbulkan penafsiran berbeda di tengah masyarakat. Terlebih, forum-forum sebelumnya cenderung berlangsung tertutup. 

"Kalau diterima secara terbuka, ada kekhawatiran mencederai kerukunan yang sudah terjalin di Kota Malang," katanya.

Gus Is mengungkapkan, dalam pertemuan dengan panitia penyelenggara, sesi tanya jawab direncanakan berlangsung selama dua jam. Ia menilai durasi tersebut terlalu panjang dan berisiko membuka ruang ketegangan.

"Saya sarankan satu jam saja cukup. Karena ketika seseorang memegang mikrofon, kita khawatirkan akan berbicara di luar kendali," ungkapnya.
Baca: 

Arek Malang Tolak Zakir Naik, DPRD Serahkan Kewenangan Izin ke Polisi


Untuk memitigasi hal tersebut, panitia disebut telah menyiapkan skema penyaringan pertanyaan dari peserta. Penanya diminta menulis pertanyaan terlebih dahulu, kemudian akan dibacakan oleh panitia. 

"Dengan begitu bisa dikurasi, dan tidak serta-merta langsung diberikan mik ke peserta," imbuhnya.

Meskipun demikian, Gus Is menekankan pihaknya tidak melakukan penolakan. Ia hanya menyoroti bahwa Zakir Naik sempat ditolak di beberapa negara, termasuk Malaysia. Oleh karena itu, ia meminta penyelenggaraan acara dilakukan secara hati-hati dan menghindari unsur provokatif.

Terkait tema ceramah 'Nabi Muhammad dalam Perspektif Kitab-Kitab Suci', Gus Is menyarankan agar fokus pada penguatan internal umat, khususnya bagi mualaf yang disebut menjadi bagian dari panitia pusat. Ia berpendapat, acara semacam ini akan lebih baik jika dilakukan dalam forum tertutup.

"Harapan kami, acara ini bisa memperkokoh aqidah umat, sekaligus tidak mengecewakan pihak manapun, termasuk umat agama lain," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)