Pemeriksaan Eks Penyidik di Kasus Hasto Buat Bongkar Perintangan

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu. Medcom.id/Candra

Pemeriksaan Eks Penyidik di Kasus Hasto Buat Bongkar Perintangan

Candra Yuri Nuralam • 11 January 2025 08:02

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan alasan memanggil mantan penyidiknya, menjadi saksi dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR, yang menjerat buronan Harun Masiku. Permintaan keterangan untuk membongkar perintangan penyidikan yang dilakukan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

“Kenapa? Karena yang mengalami perintangan itu yang mengalami perintangan ya penyidiknya. Penyidikan kemudian menjadi terhambat, terintangi, ya itu penyidiknya,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Jakarta, Sabtu, 11 Januari 2025.

Asep mengatakan, pihaknya mau mendengar langsung kesulitan penanganan kasus Harun dari mantan penyidik. Masih ada bekas pegawai KPK yang akan dimintai keterangan.

“Jadi kapasitas penyidiknya di situ adalah kita ingin mencari informasi seperti apa sih perintangannya tersebut. Merasa dirintangin seperti apa, seperti itu. Informasi yang ingin kami dapatkan, ingin kami peroleh,” ujar Asep.
 

Baca juga: 

Hasto Belum Konfirmasi Kehadirannya ke KPK


KPK memeriksa mantan Penyidiknya Ronald Paul Sinyal untuk mendalami kasus dugaan suap PAW anggota DPR pada Rabu, 8 Januari 2025. Dia menegaskan perkara itu lambat ditangani karena dirintangi oleh mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

“Saya sampaikan emang ada perintangan dari Firli Bahuri itu sendiri. Biapun emang perannya dari kasatgas saya ada. Tapi kan itu saya rasa emang ada indikasi dari perintah dari Firli Bahuri,” kata Ronald di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 8 Januari 2025.

Ronald menyebut ada larangan langsung dari Firli untuk penanganan kasus itu. Salah satunya yakni melarang menggeledah Kantor DPP PDIP pada 2020.

“Tapi yang tidak menyetujui dan secara detail tidak oke itu emang dari Firli Bahuri sendiri langsung ke kasatgas saya menyampaikan jangan dulu,” ujar Ronald.

Menurut dia, Firli berdalih situasi sedang memanas untuk menggeledah Kantor DPP PDIP. Sejatinya, KPK tidak mengurusi politik selama bekerja menindak kasus rasuah di Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)