Dolar AS. Foto: dok MI.
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) jatuh pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) setelah pembuat kebijakan Federal Reserve Michelle Bowman mengatakan bank sentral AS harus mempertimbangkan pemotongan suku bunga segera. Selain itu, telah terjadi meningkatnya ekspektasi tanggapan Iran terhadap pengeboman AS pada beberapa situs nuklir di Iran yang terbatas.
Mengutip Xinhua, Selasa, 24 Juni 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,3 persen menjadi 98,411.
Pada akhir perdagangan New York, euro menguat menjadi USD1,1574 dari USD1,1529 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris menguat menjadi USD1,3521 dari USD1,3465 pada sesi sebelumnya.
Sementara dolar AS dibeli 146,15 yen Jepang, lebih tinggi dari 145,97 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8124 franc Swiss dari 0,8172 franc Swiss
Mata uang Negeri Paman Sam itu juga bertambah menjadi 1,3739 dolar Kanada dari 1,3729 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 9,6102 Kronor Swedia dari 9,6651 Kronor Swedia.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Komentar dovish Fed bikin dolar siaga
Bowman, wakil ketua Fed untuk pengawasan, mengatakan waktu untuk memangkas suku bunga mungkin akan segera tiba karena ia semakin khawatir tentang risiko terhadap pasar kerja dan kurang khawatir terhadap tarif yang akan menyebabkan masalah inflasi.
Adapun, kontrak berjangka dana Fed sekarang memperkirakan pemangkasan sebesar 58 basis poin tahun ini, yang menunjukkan ekspektasi dua kali pemangkasan sebesar 25 basis poin sudah pasti, dengan peluang yang meningkat untuk pemangkasan ketiga.
Para pedagang menaikkan taruhan pada pemangkasan
suku bunga lebih lanjut setelah Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan bank sentral AS harus mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan berikutnya, pada 29-30 Juli. Mereka memperkirakan pemangkasan sebesar 46 basis poin tahun ini sebelum komentar Waller.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee juga mengatakan sejauh ini lonjakan tarif memiliki dampak yang lebih kecil pada ekonomi dibandingkan dengan apa yang diharapkan.
Dolar sempat didorong oleh ketahanan hawkish Fed pada Rabu, ketika bank sentral AS tidak mengubah suku bunga. Sementara Ketua Jerome Powell mengatakan para pembuat kebijakan memperkirakan inflasi akan naik selama musim panas karena tarif pemerintahan Trump.
Dolar juga berada di bawah tekanan pada Senin karena tampaknya pembalasan Iran terhadap pemboman AS akan lebih terbatas.