Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan. Foto: Istimewa.
Anggi Tondi Martaon • 6 January 2025 18:59
Jakarta: Menteri Hutan (Menhut) Raja Juli Antoni diminta berhati-hati terkait rencana mengubah 20 juta hektare (ha) hutan menjadi sumber lahan pangan, energi, dan air demi program ketahanan pangan dan energi. Wacana tersebut harus dikaji mendalam.
“Menhut mesti hati-hati, jangan buru-buru memutuskannya. Kaji mendalam secara detail, ajak akademisi, dan masyarakat sipil untuk membuat rencana yang komprehensif di mana pembangunan demi apapun harus berjalan seiring dan seimbang dengan kelestarian hutan," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Ahmad Yohan melalui keterangan tertulis, Senin, 6 Januari 2025.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut kelestarian hutan dan alam tak boleh dikorbankan. Pembangunan dan keberlanjutan hutan harus berjalan seiring, dan seimbang.
“Walaupun demi ketahanan pangan dan energi tidak boleh sampai merusak kelestarian hutan,” ungkap dia.
Dia mengingatkan jika pemerintah tak berhati-hati, wacana tersebut disebut tak hanya merusak ekosistem sekitar. Tapi, mengancam masa depan generasi selanjutnya.
“Jelas akan menjadi kerugian ekologis. Berkurangnya karbon bisa sebabkan kekeringan, gagal panen, pemanasan global, longsor, banjir bandang, dan lainnya," sebut legislator asal daerah pemilihan (dapil) NTT I itu.
Baca juga:
Menteri LH akan Evaluasi Pembukaan Hutan 20 Juta Hektare |