Ilustrasi dolar AS. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 30 January 2025 09:14
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB) setelah Federal Reserve membiarkan suku bunga tidak berubah seperti yang diharapkan secara luas, tetapi memberikan sedikit petunjuk tentang pengurangan lebih lanjut dalam biaya pinjaman tahun ini.
Mengutip Yahoo Finance, Kamis, 30 Januari 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar dolar terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, naik 0,09 persen menjadi 108,02.
Indeks dolar sempat menyentuh level terendah dalam satu bulan pada perdagangan Senin di angka 106,96 di tengah aksi jual saham teknologi global dan perburuan mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss, tetapi indeks masih naik lebih dari empat persen sejak pemilu AS yang dimenangkan oleh Trump pada November.
Pejabat Fed membuat keputusan bulat untuk mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen saat ini, menempatkan bank sentral dalam pola menahan sambil menunggu inflasi lebih lanjut dan data pekerjaan serta kejelasan tentang dampak kebijakan Presiden Donald Trump.
Selama konferensi persnya, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan dilakukan kebijakan Trump dan target inflasi bank sentral sebesar dua persen akan tetap berlaku.
"Tampaknya cukup dapat dimengerti dan dipahami mereka merasa yakin mereka mungkin tidak memerlukan pemotongan suku bunga," kata Juan Perez, direktur perdagangan di Monex USA di Washington.
"Dan mereka tidak membuat janji apa pun. Namun setidaknya dalam pertanyaan yang diajukan kepadanya, Powell bersikap sangat hati-hati hingga ada bukti lebih lanjut, mereka akan bersikap menunggu dan melihat. Itulah sebabnya Anda tidak melihat pasar valas anjlok. Namun Anda melihat dolar stabil," tambah Perez.
Baca juga: Dolar Rebound di Tengah Meningkatnya Kekhawatiran Perang Dagang |