Ilustrasi. Foto: Medcom
Fachri Audhia Hafiez • 14 January 2025 11:19
Jakarta: Komisi IV DPR memastikan bakal memanggil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait pagar laut yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Para anggota dewan meminta penjelasan terkait berdirinya pagar laut tersebut.
"Komisi IV akan memanggil Kementerian KP untuk meminta penjelasan terkait adanya pagar tersebut," kata anggota Komisi IV DPR Daniel Johan kepada wartawan, Selasa, 14 Januari 2025.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mendorong pengusutan tuntas oleh pemangku kepentingan terkait. Terutama, pihak yang memerintahkan berdirinya pagar laut tersebut.
"Usut tuntas sampai ketemu siapa yang memerintahkan pemasangan pagar sampai 30,16 kilometer tersebut," ujar
KKP disebut harus memperhatikan serius berdirinya
pagar laut yang kontroversial itu. Hal itu penting untuk memastikan pemanfaatan ruang laut sesuai ketentuan yang berlaku.
"Apalagi dari Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Luat (PKRL) sudah menyatakan melanggar aturan maka segera dibereskan pagar yang menggangu aktivitas nelayan, jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba menguasai ruang laut tanpa adanya izin yang jelas," ucap Daniel.
Sebelumnya, masyarakat pesisir Kabupaten Tangerang dihebohkan dengan adanya pagar laut. Pasalnya, pagar yang terbuat dari bambu itu disinyalir terbentang hingga 30,16 kilometer yang mencakup enam kecamatan dan 16 desa di Kabupaten Tangerang.
Munculnya pagar bambu tersebut membuat para nelayan di sekitar Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, khawatir dengan mata pencahariannya. Selain telah menutup akses para nelayan, pagar juga melenyapkan ikan yang ada di tempat berdirinya bambu itu.
Salah seorang nelayan di Desa Karang Serang, Darsono, 55, mengatakan, adanya pagar laut dari bambu itu membuatnya harus memutar jauh untuk mencari ikan di tengah laut.
"Saat kita melaut malam, kita takut kalau kena pagar itu, nanti kita diminta ganti, makanya kita selalu hati-hati banget lewat di sana. Lewatnya harus zig-zag biar enggak kena," ujarnya, Kamis, 9 Januari 2025.