Pramono Benarkan Lokasi Pengeroyokan 'Matel' Milik Pemprov DKI

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Metrotvnews.com/Adinda Vinka.

Pramono Benarkan Lokasi Pengeroyokan 'Matel' Milik Pemprov DKI

Fachri Audhia Hafiez • 14 December 2025 13:44

Jakarta: Gubernur DKI Pramono Anung membenarkan lokasi pengeroyokan serta perusakan yang menewaskan penagih hutang (debt collector) atau mata elang (matel) di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, merupakan lahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Peristiwa itu terjadi pada Kamis malam, 11 Desember 2025.

"Memang lokasinya itu lokasi Pemprov DKI," kata Pramono di peresmian Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, dikutip dari Antara, Minggu, 14 Desember 2025.
 


Pramono mengatakan sampai saat ini persoalan yang ada di Kalibata masih ditangani kepolisian. Terlebih, kasus ini melibatkan banyak orang mulai dari pedagang, mata elang, maupun warga sekitar sehingga membutuhkan proses hukum yang panjang.

"Jadi, kami menunggu persoalan hukumnya selesai," ucap Pramono.

Pihaknya memastikan permasalahan sampai selesai terlebih dahulu, hingga mampu memberikan pernyataan pada waktu yang tepat.

Pemprov DKI mempersiapkan penataan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terkena dampak dari kasus premanisme atau pengeroyokan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Polisi telah menetapkan enam tersangka pengeroyokan di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, hingga menyebabkan dua orang berinisial MET dan NAT meninggal dunia.


Tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Foto: Metro TV/Dody Soebagio.

Keenamnya tercatat merupakan anggota Pelayanan Masyarakat (Yanma) Mabes Polri. Mereka dijerat dengan Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang tindak kekerasan bersama di muka umum (pengeroyokan) yang mengakibatkan kematian.

Kerugian akibat kericuhan yang menewaskan dua orang penagih utang (debt collector) di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan itu, mencapai sekitar Rp1,2 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)