Kondisi Rupiah Masih Tertekan Imbas Imbal Hasil Obligasi hingga Pemilu AS

Ilustrasi rupiah. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin

Kondisi Rupiah Masih Tertekan Imbas Imbal Hasil Obligasi hingga Pemilu AS

Annisa Ayu Artanti • 23 October 2024 16:43

Jakarta: Nilai tukar rupiah masih terpantau tertekan terhadap dolar Amerika Serikat hingga penutupan perdagangan Rabu sore.
 
Mengacu data Bloomberg, rabu, 23 Oktober 2024 rupiah melemah 59,5 poin atau 0,38 persen pada sore ini menjadi Rp15.626,5 per USD.
 
Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 61 poin atau 0,39 persen menjadi Rp15.615 per USD.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, saat ini dolar AS terus menguat karena dorongan oleh beberapa faktor, diantaranya imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi, arus masuk aset safe haven di tengah ketegangan geopolitik, dan ekonomi AS yang relatif tangguh.
 
"Namun, faktor-faktor ini diperkirakan akan segera berakhir, sehingga menghambat pergerakan dolar AS," ucap dia.
 
Baca juga: 

Tren Bullish Dolar Masih Berlangsung, Bikin Rupiah Tak Berdaya



Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi
 
Selain itu, tanda-tanda ketahanan terkini dalam ekonomi AS juga memicu peningkatan taruhan bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, lebih kecil dari pemangkasan 50 bps yang terlihat pada bulan September. Pedagang juga terlihat memperkirakan suku bunga terminal yang lebih tinggi.
 
Di samping itu, lanjut dia, para pedagang bersiap untuk pemilihan presiden AS. Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump terlihat mengungguli calon dari Partai Demokrat Kamala Harris, menurut beberapa jajak pendapat terbaru dan pasar prediksi daring.
 
"Para analis masih melihat persaingan terlalu ketat untuk diprediksi, dengan sekitar dua minggu tersisa hingga pemungutan suara," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)