Eks Dosen UIN Malang Buka Suara Usai Diusir Warga: Saya Merasa Diasingkan

Malang: Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Imam Muslimin atau IM, merasa dijauhi warga usai diminta meninggalkan lingkungan perumahan tempat tinggalnya. Ia mengaku tak lagi mendapat sambutan hangat dari tetangga di Perumahan Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Ia menyebut situasi di lingkungan perumahannya semakin tidak bersahabat setelah ia menerima surat penolakan dari warga. Surat itu ditandatangani oleh sedikitnya 25 orang.

“Kami merasa terasingkan, saya merasa ada gerakan untuk mengasingkan saya di lingkungan ini,” ujar mantan dosen UIN Malang Imam Muslimin, Minggu 28 September 2025. 

Baca juga:  Kerap Buat Onar, Warga Sekitar Minta Eks Dosen UIN Malang Diusir

Surat kesepakatan bersama yang ditandatangani pada 7 September 2025/kiriman warga.

Merasa tidak nyaman dan tidak diterima, Imam bersama keluarganya memilih untuk sementara waktu tidak tinggal di rumah tersebut. Mereka memutuskan bermalam di penginapan sembari mencari tempat tinggal baru.

“Beberapa hari kami memilih untuk tidak tidur di rumah. Kami tidur di guest house, hanya ke rumah satu sampai dua jam untuk mengecek kondisi rumah. Namun dalam waktu dekat kami akan kos di daerah yang tidak jauh dari rumah,” kata Imam Muslimin 

Baca juga:  Eks Dosen UIN Malang Kembali Dilaporkan Dugaan Pencemaran Nama Baik

Meski sudah berpamitan kepada warga dan diminta untuk segera meninggalkan lingkungan, Imam belum bisa sepenuhnya pindah karena rumah yang ditinggalinya masih dalam proses penjualan.

“Kami sudah pamitan dan minta izin ke warga yang mengusir, minta waktu sampai dapat tempat tinggal yang nyaman dan rumah laku,” pungkas Imam Muslimin.