Ilustrasi. Foto: dok MI.
M Ilham Ramadhan Avisena • 20 January 2025 12:35
Jakarta: Peluncuran bursa karbon yang dilakukan Indonesia merupakan momen bersejarah bagi Indonesia dalam upaya memitigasi perubahan iklim.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengungkapkan, hal itu sekaligus menunjukkan komitmen untuk berkontribusi terhadap pencapaian pengurangan emisi global.
Perkembangan perdagangan karbon di Indonesia juga disebut cukup menjanjikan. Itu terlihat dari aktivitas perdagangan karbon yang belum lama ini mencapai satu juta ton karbon di pasar domestik.
Kunci keberhasilan perdagangan karbon
Iman mengatakan, salah satu faktor kunci keberhasilan ini adalah kontribusi dari perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan anak perusahaannya, minat mereka untuk membeli unit karbon mencapai sekitar 83 persen dari total volume perdagangan karbon.
"Kami berharap perusahaan-perusahaan ini akan terus menjadi contoh, menginspirasi perusahaan dan bisnis lain di Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam pasar yang terus berkembang dan dinamis ini," tambah Iman, Senin, 20 Januari 2025.
Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan otoritas sepenuhnya mendukung pelaksanaan perdagangan karbon internasional tersebut.
"OJK telah mengakomodir unit karbon domestik dan internasional untuk diperdagangkan melalui bursa karbon, termasuk oleh investor asing dan keterlibatan asing dalam bursa karbon," jelas dia.
Bursa karbon meluncur 20 Januari 2025
Indonesia meluncurkan bursa karbon internasional pada Senin, 20 Januari 2025. Peluncuran itu disebut menjadi bukti komitmen Indonesia pada COP29 dan sekaligus sebagai upaya untuk mempercepat pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, peluncuran bursa karbon internasional tersebut merupakan bentuk penetapan harga karbon di Indonesia. Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan elemen-elemen penting dalam eksositem karbon nasional guna meningkatkan efektivitas perdagangan karbon tesebut.
"Dengan adanya elemen kunci ini, dapat dipastikan sertifikat penurunan emisi yang diterbitkan oleh Indonesia memiliki integritas yang tinggi," jelas Hanif dalam peluncuran bursa karbon.