Ilustrasi KRL/MI/Barry Fatahilah
Whisnu Mardiansyah • 3 November 2025 08:37
Bogor: Pagi di Kota Bogor menawarkan lebih dari sekadar udara sejuk dan kabut tipis yang menyelimuti. Bagi para pelancong yang turun dari kereta di Stasiun Bogor, pagi hari adalah momen sempurna untuk memulai petualangan kuliner menyusuri warung-warung legendaris yang telah menjadi bagian dari identitas kota ini selama puluhan tahun. Berikut 5 rekomendasi tempat sarapan dekat Stasiun Bogor:
Di kawasan Pasar Anyar, Jalan Pengadilan, Toge Goreng H. Gebro telah menjadi ikon kuliner Bogor sejak era 1940-an. Warung ini menyajikan toge goreng dengan bahan tauge lokal, ketupat, tahu goreng, mie kuning, dan siraman bumbu tauco khas Bogor.
"Proses pembuatan masih menggunakan cara tradisional, termasuk penggunaan daun patat sebagai pembungkus untuk take-away," kata Anwar, generasi ketiga pengelola warung, Sabtu, 1 November 2025.
Dengan harga sekitar Rp15.000 per porsi, warung yang hanya berjarak 8-12 menit jalan kaki dari Stasiun Bogor ini menawarkan lebih dari sekadar makanan. Datang sebelum pukul 09.00 memungkinkan pengunjung menikmati suasana tenang sebelum keramaian pasar memadati kawasan ini.
Hanya lima menit berjalan kaki dari stasiun, di Jalan Dr Sumeru Nomor 2, Kebon Kelapa, Mi Kocok Mawar telah setia melayani pelanggan sejak 1970-an. Semangkuk mi kocok berisi mi kuning, tauge, sawi hijau, kikil, bakso, dan daging sapi dengan kuah kaldu sapi kental menjadi pilihan tepat untuk menghangatkan tubuh di pagi hari.
"Resep turun-temurun ini tidak pernah berubah. Kami ingin menjaga cita rasa klasik yang diingat pelanggan setia kami," ujar Sari, salah satu pelayan yang telah bekerja di warung ini selama 15 tahun.
Bagi yang mencari sarapan sangat pagi atau setelah perjalanan malam, Doclang 405 di Jalan Veteran siap menyambut. Warung yang buka 24 jam ini menyajikan doclang, variasi kupat tahu khas Bogor berupa ketupat dibungkus daun patat, tahu kuning, kentang, dan siraman bumbu kacang kental.
"Kami buka nonstop untuk melayani berbagai kebutuhan, mulai dari pekerja shift malam hingga pelancong yang tiba pagi buta," kata Budi, manager Doclang 405.
Dengan harga Rp11.000 hingga Rp14.000 per porsi dan jarak tempuh 5-10 menit dari stasiun, tempat ini menjadi solusi praktis untuk sarapan kapan saja.
Tersembunyi di Gang Ambi II, Jalan Merdeka, warung sederhana ini menawarkan penyajian cepat untuk sarapan pagi. Mie ayam atau bakso lengkap dengan pangsit menjadi pilihan tepat bagi mereka yang terburu-buru memulai aktivitas.
"Hanya butuh 3-5 menit jalan kaki dari stasiun. Banyak pelanggan kami yang adalah komuter rutin sebelum berangkat kerja," tutur Rina, pemilik warung.
Untuk yang menginginkan sarapan ringan namun mengenyangkan, Soto Daging Mang Bonin di Jalan Semboja Nomor 38 menawarkan kuah bening beraroma kaldu sapi dengan potongan daging dan kroket. Warung yang berjarak 7-10 menit dari stasiun ini cocok bagi mereka yang menghindari makanan berminyak.
Kelima warung ini bukan sekadar tempat makan, melainkan penjaga memori kuliner Bogor. Mereka telah bertahan melintasi zaman, menjaga cita rasa otentik, dan menjadi saksi bisu perkembangan kota.
"Datang sebelum jam 10 pagi adalah waktu terbaik. Suasana masih tenang, dan Anda bisa benar-benar menikmati pengalaman kuliner yang autentik," saran Andi, pemandu wisata kuliner Bogor.
Dengan jaket ringan untuk menghadapi udara pagi yang sejuk, petualangan kuliner di sekitar Stasiun Bogor menjanjikan lebih dari sekadar mengisi perut. Ini adalah perjalanan menelusuri warisan rasa yang telah membentuk identitas kuliner kota selama puluhan tahun.