Dolar AS Mulai Pulih, Sikat Mata Uang Utama Dunia

Dolar AS. Foto: dok MI.

Dolar AS Mulai Pulih, Sikat Mata Uang Utama Dunia

Husen Miftahudin • 10 September 2025 08:51

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sebagian besar mata uang pada perdagangan Selasa waktu setempat, pulih dari kerugian pada sesi sebelumnya, karena investor mengkonsolidasikan posisi menjelang laporan inflasi utama minggu ini.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 10 September 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,34 persen menjadi 97,789.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1706 dari USD1,1761 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris melemah menjadi USD1,3523 dari USD1,3553 pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS dibeli 147,40 yen Jepang, lebih rendah dari 147,46 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,7977 franc Swiss dari 0,7933 franc Swiss
 
Mata uang Negeri Paman Sam itu juga naik menjadi 1,3847 dolar Kanada dari 1,3814 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 9,3823 kronor Swedia dari 9,3586 kronor Swedia.
 

Baca juga: AS Pangkas Pertumbuhan Lapangan Kerja Jadi 911 Ribu


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Menanti data inflasi

 
Pergerakan nilai tukar dolar AS dipengaruhi oleh sejumlah sentimen seperti penantian data inflasi harga produsen AS yang akan dirilis pada Rabu, diikuti oleh data inflasi harga konsumen pada Kamis.
 
Poin-poin pada data ini akan menjadi fokus untuk mengukur dampak tarif impor yang dikenakan Presiden AS Donald Trump terhadap harga di negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini.
 
Dolar AS sempat melemah setelah sebuah laporan menunjukkan revisi ke bawah hampir satu juta lapangan kerja dari perkiraan pemerintah sebelumnya untuk periode April 2024 hingga Maret 2025.
 
Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang jauh lebih lemah daripada yang ditunjukkan angka-angka awal dalam periode 12 bulan tersebut. Namun, data penggajian sebagian besar diabaikan.
 
Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan angka penggajian direvisi turun sebanyak 911 ribu pekerjaan dalam 12 bulan hingga Maret. Pada periode 12 bulan sebelumnya hingga Maret 2024, tingkat ketenagakerjaan dipangkas sebanyak 598 ribu pekerjaan.
 
Revisi penurunan ini merupakan angka terbesar yang pernah tercatat, melampaui angka penurunan sebanyak 824 ribu pada Maret 2009 dan angka penurunan 818 ribu pada Maret tahun lalu. Revisi ini menyiratkan pengurangan lapangan kerja sebesar 76 ribu per bulan selama periode 12 bulan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)