Sejumlah Titik Jalan di Tol Cipularang Rusak dan Perlu Perbaikan

Tol Cipularang. Dok Jasa Marga

Sejumlah Titik Jalan di Tol Cipularang Rusak dan Perlu Perbaikan

Rahmatul Fajri • 11 February 2025 21:53

Jakarta: Jasa Raharja, Korlantas Polri, beserta stakeholders terkait melaksanakan survei jalur di ruas Tol Cipularang. Hasilnya, ditemukan banyak jalan berlubang dan perlu diperbaiki.

"Dari hasil survei yang telah kami lakukan, ditemukan ada jalan yang berlubang, ada jalan yang perlu diperbaiki, ada beberapa ruas tol yang sedang dalam perbaikan, dan sebagainya," kata Kakorlantas Polri Agus Suryonughroho dalam keterangannya, Selasa, 11 Februari 2025.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari survei jalur sebelumnya yang telah dilakukan dari Jakarta menuju Semarang. Tujuannya, memberikan rekomendasi terkait perbaikan jalan nasional dan tol, serta merancang strategi edukasi dan komunikasi bagi pengguna jalan.

Kakorlantas Polri Brigjen Agus Suryonugroho menjelaskan survei dilakukan secara menyeluruh untuk mengidentifikasi titik-titik rawan kecelakaan dan area yang memerlukan perhatian khusus. Baik yang ke arah Bandung maupun arah Jakarta.

"Untuk jalur Tol Cipularang, kami memeriksa beberapa titik rawan atau black spot yang memiliki kondisi jalan yang perlu diwaspadai, termasuk KM 92, KM 93, dan KM 100. Kami melihat dan menganalisis beberapa kecelakaan dalam satu tahun terakhir, di titik-titik itulah yang banyak menjadi lokasi kecelakaan," beber Agus.
 

Baca juga: Jasa Raharja dan Korlantas Cek Titik Rawan Tol Cipularang

Berdasarkan hasil survei jalur, KM 93-96 dinilai patut menjadi perhatian karena memiliki kontur jalan yang turun dan ada yang berbelok. Sehingga, jika hujan akan licin. Ditambah lagi, di atas jembatan itu ada sedikit lompatan. 

"Ini kalau tidak diinformasikan ke pengguna jalan, ini sangat rawan ketika terjadi kecelakaan. Ini semuanya sudah ada datanya, termasuk black spot, dan nanti akan kami
sampaikan," ungkapnya.

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono, menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas. Pihaknya masih menemukan banyak jalanan rusak yang tidak layak bagi pengendara.

Pelanggaran masih menjadi isu utama. Data Jasa Raharja menunjukkan 82 persen korban kecelakaan yang disantuni disebabkan pelanggaran lalu lintas. 

"Oleh karena itu, upaya edukasi dan sosialisasi menjadi sangat krusial untuk meningkatkan kesadaran keselamatan berkendara," ungkap Rivan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)