Terus Ganyang Dolar, Rupiah Tembus Rp16.200-an Pagi Ini

Ilustrasi. Foto: Istimewa.

Terus Ganyang Dolar, Rupiah Tembus Rp16.200-an Pagi Ini

Husen Miftahudin • 25 June 2025 09:54

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini kembali mengalami penguatan signifikan hingga menembus level Rp16.200-an.
 
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 25 Juni 2025, rupiah pada pukul 09.37 WIB berada di level Rp16.295 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat sebanyak 58,5 poin atau setara 0,36 persen dari Rp16.353,5 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.365 per USD. Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan kembali menguat.
 
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.300 per USD hingga Rp16.360 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis harian.
 

Baca juga: Rupiah Sukses Pertahankan Penguatan Sore Ini
 

Iran-Israel bersiap memulai gencatan senjata

 
Ibrahim mengungkapkan, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen global seperti pengumuman Presiden AS Donald Trump dimana Israel dan Iran telah sepenuhnya menyetujui gencatan senjata, menambahkan Iran akan segera memulai gencatan senjata, diikuti oleh Israel setelah 12 jam.
 
Jika kedua belah pihak menjaga perdamaian, perang akan resmi berakhir setelah 24 jam, mengakhiri konflik selama 12 hari. Trump mengatakan gencatan senjata secara lengkap dan total itu akan mulai berlaku dengan tujuan untuk mengakhiri konflik antara kedua negara.
 
Keterlibatan langsung AS dalam perang juga telah memfokuskan investor secara langsung pada Selat Hormuz, jalur air sempit dan vital antara Iran dan Oman di Teluk Timur Tengah yang dilalui antara 18 dan 19 juta barel minyak mentah dan bahan bakar per hari, hampir seperlima dari konsumsi dunia.
 
"Kekhawatiran berkembang gangguan apa pun pada aktivitas maritim melalui selat tersebut akan melambungkan harga, mungkin hingga mencapai angka tiga digit," papar dia.


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

APBN defisit Rp21 triliun

 
Di sisi lain, pemerintah mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp21 triliun per akhir Mei 2025. Meski alami pergeseran dari posisi surplus pada bulan sebelumnya, namun kondisi fiskal masih dalam batas yang sangat terkendali.
 
Defisit tersebut baru mencapai 0,09 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), jauh di bawah batas defisit yang ditetapkan dalam Undang-Undang APBN 2025 sebesar Rp616,2 triliun atau sekitar 2,29 persen dari PDB.
 
Pendapatan negara hingga Mei 2025 tercatat Rp995,3 triliun atau 33,1 persen dari target tahunan. Sementara realisasi belanja negara mencapai Rp1.016,3 triliun atau 28,1 persen dari total pagu belanja.
 
Dengan surplus keseimbangan primer sebesar Rp192,1 triliun, pemerintah memastikan pembiayaan utang tetap terkendali. Realisasi pembiayaan mencapai Rp324,8 triliun atau 52,7 persen dari target.
 
"Walaupun APBN mengalami defisit tetap terkendali, pemerintah akan terus berkomitmen menjaga disiplin fiskal agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan keberlanjutan pembangunan tidak terganggu," tutur Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)