Leher Pegawai Koperasi di Lampung Dijerat Senar Pancing Sebelum Digorok

Tersangka pembunuhan berencana terhadap pegawai koperasi di Lampung. (Metrotvnews.com/Imam Setiawan)

Leher Pegawai Koperasi di Lampung Dijerat Senar Pancing Sebelum Digorok

Imam Setiawan • 1 August 2025 20:26

Bandar Lampung: Polisi mengungkap fakta baru kasus pembunuhan pegawai koperasi, Pandra Apriliandi, 21, yang jasadnya ditemukan di sungai di Natar, Lampung Selatang. Tersangka pembunuhan Pandra, Salam Prayitno, 46, lebih dulu menjerat leher korban dengan senar pancing sembelum menghabisi nyawa korban.

"Tersangka berpura-pura kembali keluar rumah untuk cari pinjaman, padahal meminjam golok ke tetangga dan menyelipkannya di pinggang. Ia juga membawa senar pancing yang disimpan di saku. Lalu mengajak korban ke rumah saudaranya dengan alasan mengambil uang," kata Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Indra Hermawan di Mapolda Lampung, Jumat, 1 Agustus 2025.

Saat itu, kata Indra, tersangka dibonceng korban menggunakan sepeda motor. Setelah 15 menit berkendara di kawasan sepi, tersangka melilitkan senar pancing yang dirankap tiga ke leher korban.

"Motor sempat oleng dan jatuh ke kiri. Saat korban masih dalam posisi terjerat dan kehilangan kendali, tersangka langsung menggorok bagian depan leher korban," lanjut Indra.
 

Baca: 

Kerap Dihina jadi Motif Pembunuhan Pegawai Koperasi di Lampung


Indra menuturkan korban sempat berusaha melarikan diri sejauh tujuh meter setelah terlepas dari jeratan, namun terjatuh. Pada saat yang sama, ponsel korban terus berbunyi.

Saat itu, kata Indra, tersangka juga terganggu dengan dering ponsel korban. Kemudian, tersangka mengambil ponsel korban sembari membungkus tubuh korban dengan jas hujan yang disimpan di jok motor. 

"Tersangka menutupi jasad korban dengan daun singkong dan membawanya ke sungai untuk dibuang. Di perjalanan, tas korban dibuang di sekitar area kuburan untuk menghilangkan jejak. Saat di sungai, tubuh korban sempat tersangkut di tepian, lalu tersangka memastikan jasadnya benar-benar tenggelam," terang Indra.

Saat ditanya apakah korban masih hidup saat dibuang ke sungai, tersangka mengaku tidak tahu. Namun hasil autopsi RS Bhayangkara menunjukkan semua organ dalam korban dalam kondisi pucat, yang mengindikasikan kematian akibat pendarahan masif dari luka sayatan di leher.

"Kepastian penyebab kematian masih menunggu hasil uji patologi anatomi," kata Indra. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)