Dolar AS Masih Terlalu Kuat bagi Euro dan Yen

New York: Dolar Amerika Serikat (AS)mempertahankan penguatannya terhadap euro dan yen pada perdagangan Rabu waktu setempat, 27 Agustus 2025 (Kamis WIB).
 
Namun, penguatan dolar terpangkas sebagian di awal perdagangan lantaran investor berfokus pada data ekonomi AS yang akan datang untuk mendapatkan petunjuk kebijakan, meskipun kekhawatiran atas independensi Federal Reserve masih berlanjut.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 28 Agustus 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,01 persen menjadi 98,233.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1632 dari USD1,1644 pada sesi sebelumnya. Sementara dolar AS dibeli 147,39 yen Jepang, lebih tinggi dari 147,38 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
 
Di sisi lain, mata uang Negeri Paman Sam itu melemah terhadap pound Inggris yang naik menjadi USD1,3497 dari USD1,3480 pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,8025 franc Swiss dari 0,8032 franc Swiss,
 
Dolar AS juga turun menjadi 1,3794 dolar Kanada dari 1,3835 dolar Kanada. Dolar AS juga melemah menjadi 9,5320 kronor Swedia dari 9,5590 kronor Swedia.
 

Baca juga: Dolar AS Digilas 6 Mata Uang Dunia Gegara Trump Pecat Gubernur The Fed

(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Independensi Fed diobrak-abrik Trump

 
Dolar AS tampaknya telah meredam kekhawatiran atas independensi The Fed yang menyusul upaya Presiden AS Donald Trump untuk memecat Gubernur Fed Lisa Cook, ditunjukkan oleh kurva imbal hasil Treasury AS yang justru menanjak.
 
Pengacara Cook kemudian mengatakan ia akan mengajukan gugatan untuk mencegah pemecatannya, yang dapat memicu pertarungan hukum yang berlarut-larut.
 
Sejak kembali ke Gedung Putih tahun ini, Trump terus-menerus menekan bank sentral untuk menurunkan suku bunga. Pasar uang memperkirakan peluang 87,2 persen penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, menurut perangkat FedWatch CME.