Ilustasi pergerakan harga emas. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 30 January 2025 09:20
Chicago: Harga emas dunia merosot pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena dolar dan imbal hasil obligasi naik setelah Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga stabil, seperti yang diharapkan secara luas, memberikan sedikit kejelasan tentang waktu pemotongan suku bunga di masa mendatang.
Dikutip dari Yahoo Finance, Kamis, 30 Januari 2025, harga emas spot turun 0,4 persen menjadi USD2.753,86 per ons. Sementara harga emas berjangka AS menetap 0,1 persen lebih tinggi pada USD2.779,80, memperluas premi atas harga emas spot.
Adapun dolar menguat 0,3 persen, membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun meningkat, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.
(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
Di sisi lain, The Fed mempertahankan suku bunga tetap dan memberikan sedikit informasi mengenai kapan pengurangan lebih lanjut dalam biaya pinjaman dapat terjadi dalam perekonomian yang inflasinya tetap di atas target, pertumbuhan terus berlanjut, dan tingkat pengangguran rendah.
Keputusan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan tetap diantisipasi secara luas menyusul tiga pemotongan suku bunga berturut-turut pada 2024 yang mengurangi suku bunga acuan Fed sebesar satu poin persentase penuh.
Setelah rilis suku bunga Fed tersebut, kontrak berjangka suku bunga jangka pendek menunjukkan investor memperkirakan bank sentral akan menunda pemotongan suku bunga lagi hingga Juni.
Baca juga: Harga Emas Dunia Stabil saat Dolar Melonjak |