Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra. Medcom.id/Fachri
Rahmatul Fajri • 11 September 2025 19:50
Jakarta: TNI diminta bijaksana dalam menanggapi kritikan dan narasi yang disampaikan CEO Malaka Project Ferry Irwandi di media sosial. Tulisan-tulisan yang bersifat kritik dan konstruktif adalah bagian dari kebebasan menyatakan pendapat yang merupakan hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD 1945.
"Saya menyarankan TNI membuka komunikasi dan berdialog dengan Ferry Irwandi dalam suasana keterbukaan dan prasangka baik,” kata Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra, melalui keterangannya, Kamis, 11 September 2025.
Dia menambahkan jalur hukum harus menjadi langkah terakhir jika upaya lain, termasuk, dialog tidak menemukan jalan keluar.
“Pidana adalah ultimum remedium. Artinya, jalan terakhir. Selama ada ruang dialog, lebih baik ditempuh terlebih dahulu,” ujar Yusril.
Baca Juga:
Menko Yusril: TNI Tak Bisa Melaporkan Ferry Irwandi |