Ilustasi pergerakan harga emas. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 18 February 2025 12:11
Jakarta: Harga emas (XAU/USD) mengalami pelemahan tipis pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), bergerak di bawah level USD2.900. Pasar keuangan Amerika Serikat (AS) cenderung sepi karena libur Hari Presiden, namun Federal Reserve (The Fed) tetap aktif dengan agenda komentar dari tiga pejabatnya.
Berdasarkan analisis dari analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha, formasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan tren bullish emas mulai melemah. Proyeksi pergerakan harga emas hari ini mengindikasikan potensi kenaikan hingga USD2.922 sebelum mengalami kemungkinan reversal.
"Jika terjadi pembalikan arah, maka emas berpotensi turun ke USD2.880 sebagai target terdekatnya," jelas Andy dalam analisis harian, Selasa, 18 Februari 2025.
Dari sisi fundamental, risiko geopolitik dan kebijakan perdagangan AS menjadi faktor utama yang masih mendukung prospek jangka panjang XAU/USD. Harga emas sempat pulih pada perdagangan Senin setelah mencatat penurunan hampir 1,5 persen pada Jumat lalu. Namun, dengan pasar obligasi AS yang tutup, investor masih menanti perkembangan terbaru dari pertemuan pejabat tinggi global serta kebijakan ekonomi AS.
Salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Arab Saudi. Pembicaraan ini bertujuan untuk membahas perdamaian di Ukraina, meskipun Ukraina dan negara-negara Eropa tidak diundang dalam diskusi ini.
"Situasi geopolitik yang tidak menentu ini dapat meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe-haven, terutama jika tidak ada kepastian dari hasil pertemuan tersebut," terang Andy.
Baca juga: Harga Emas Dunia Curi Kilau Dolar di Tengah Ancaman Tarif Trump |