Saham AS Beragam di Tengah Keputusan Fed Tahan Suku Bunga

Ilustrasi Wall Street. Foto: Xinhua.

Saham AS Beragam di Tengah Keputusan Fed Tahan Suku Bunga

Husen Miftahudin • 31 July 2025 08:50

New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir beragam pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), setelah Federal Reserve memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga selama pertemuan Juli.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 31 Juli 2025, indeks Dow Jones Industrial Average turun 171,71 poin, atau 0,38 persen, dan ditutup pada level 44.461,28. Indeks S&P 500 turun 7,96 poin, atau 0,12 persen, dan ditutup pada level 6.362,9. Sebaliknya, Indeks Komposit Nasdaq naik tipis 31,38 poin, atau 0,15 persen, dan mencapai level 21.129,67.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup melemah. Sektor material dan real estat memimpin penurunan, masing-masing turun 1,99 persen dan 1,43 persen. Di sisi lain, sektor utilitas dan teknologi menguat, masing-masing naik 0,69 persen dan 0,43 persen.
 
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang menghadapi perpecahan internal, memilih untuk mempertahankan suku bunga acuannya meskipun ada penolakan dari Presiden AS Donald Trump dan perbedaan pendapat dari dua pejabat utama.
 
FOMC memberikan suara 9 banding 2 untuk mempertahankan suku bunga dana federal dalam kisaran saat ini, yaitu 4,25 persen hingga 4,5 persen. Meskipun suku bunga ini mengatur pinjaman antarbank dalam jangka waktu satu malam, suku bunga ini juga memengaruhi suku bunga di seluruh perekonomian secara keseluruhan.
 

Baca juga: Meski Terus Didesak Trump, Fed Masih Ogah 'Sunat' Suku Bunga


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Fed pelototi tarif Trump

 
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengungkapkan, The Fed dapat mempertahankan suku bunga tetap stabil sambil menunggu untuk melihat apakah kebijakan tarif akan mendorong inflasi.
 
"Kewajiban kita adalah menjaga ekspektasi inflasi jangka panjang tetap terjaga dan mencegah kenaikan harga yang hanya sekali terjadi menjadi masalah inflasi yang berkelanjutan. Tarif yang lebih tinggi mulai terlihat lebih jelas pada harga beberapa barang, tetapi dampak keseluruhannya terhadap aktivitas ekonomi dan inflasi masih harus dilihat," jelas Powell.
 
Sementara Wakil Ketua Pengawasan The Fed Michelle Bowman dan Gubernur The Fed Christopher Waller, keduanya menentang keputusan tersebut, mendesak penurunan suku bunga karena mereka yakin inflasi terkendali dan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja mulai muncul. Ini menandai pertama kalinya sejak 1993 lebih dari satu gubernur The Fed tidak setuju dalam satu pemungutan suara kebijakan.
 
Sebelumnya pada Rabu, data yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan ekonomi AS tumbuh sebesar 3,0 persen (yoy) pada kuartal II-2025. Angka ini jauh melampaui kenaikan 2,3 persen yang diharapkan oleh para ekonom.
 
Di antara saham-saham teknologi utama, kinerjanya beragam. Apple, Tesla, Amazon, dan Meta mencatat sedikit penurunan. Sementara itu, produsen chip Nvidia dan Broadcom masing-masing menguat sekitar dua persen. Microsoft dan Alphabet juga mencatat kenaikan moderat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)