Media Indonesia • 3 September 2025 17:48
Indramayu: Sebanyak lima jenazah yang merupakan satu keluarga dan ditemukan terkubur di dalam rumah, dimakamkan di masing-masing liang hari ini, 3 September 2025. Pemakaman dilakukan setelah proses identifikasi dan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kelimanya dimakamkan di lima liang lahat yang sudah disiapkan, berdampingan di pemakaman keluarga di Blok Nyi Resik, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Namun sebelum dimakamkan, kelima jenazah terlebih dahulu disalatkan di Masjid Madania, Sindang.
Jenazah yang dimakamkan pertama yaitu Sahroni, 75, dilanjutkan jenazah Budi, 45, yang merupakan anak Sahroni. Jenazah yang selanjutnya dimakamkan yaitu Euis, 40, istri Budi. Setelah itu dilanjutkan pemakaman dua anak Sahroni dan Euis yaitu R, 7, dan adikya yang masih berusia 8 bulan.
“Kami dari pihak keluarga merasa sangat berat. Mereka orang baik,” tutur salah satu kerabat korban, Agus Suhendri, sembari menahan tangis.
Sebelumnya, lima jenazah ditemukan dikubur di satu lubang di rumah mereka sendiri di Jalan Siliwangi, Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Senin, 1 September 2025. Mereka diduga telah meninggal beberapa hari sebelumnya. Kelima jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara, Indramayu untuk diidentifikasi dan diautopsi.
Korban Sempat Membeli Ayam Bakar dalam Jumlah Banyak
Ema, salah satu keluarga korban menjelaskan, dirinya masih melihat salah satu korban pada Jumat siang, 29 Agustus 2025. Bahkan pada sore hari, ada juga yang melihat korban membeli ayam bakar lima porsi ke pedagang yang ada di depan rumah mereka.
“Katanya mau ada tamu dari Tangerang, gak tau mereka nginep atau gak,” jelas Ema.
Pedagang ayam bakar itu pun, menurut Ema, sempat bertanya untuk apa membeli banyak-banyak, karena sebelumnya tidak pernah dilakukan. Sang pedagang pun mendapat jawaban akan datang teman dan saudara.
Saat di kantor polisi, Ema mendengar bahwa korban atas nama Budi, ditemukan dalam kondisi terikat kaki dan tangannya. Diduga Budi dihabisi di salah satu kamar karena ditemukan ada bercak darah di kamar tersebut. Selain di kamar, bercak darah juga ditemukan di dalam kamar mandi.
Ema juga mengaku tidak mengetahui apakah keluarga tersebut memiliki masalah atau musuh dengan orang lain. Menurut Ema, Budi orangnya cukup tertutup. Untuk barang berharga yang rusak atau hilang, Ema mengungkapkan tidak ada yang rusak.
“Tapi saya tidak sempat melihat kamar tidur Budi,” ungkap Ema.
Polisi Sita Sejumlah Barang Bukti
Sementara itu jajaran Polres Indramayu hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut. Penyidik Polres Indramayu juga telah mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya cangkul, ember kecil, serta sprei dan terpal yang terdapat bercak darah.
“Kami masih menyelidiki kasus ini. Sementara terkait adanya barang milik korban yang mungkin hilang hingga kini masih didalami oleh Satreskrim Polres Indramayu,” tutur Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno. (MI/UL)