Generasi Muda Indonesia, Solusi Krisis Tenaga Kerja Jepang

Generasi muda Indonesia memiliki keterampilan, talenta, dan produktivitas untuk atasi krisis tenaga kerja Jepang. Foto: Metro TV/Livia Ramadhanti

Generasi Muda Indonesia, Solusi Krisis Tenaga Kerja Jepang

Livia Ramadhanti • 30 September 2025 09:30

Osaka: Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan momentum bonus demografi melalui kerja sama internasional, khususnya dengan Jepang yang tengah menghadapi krisis demografi serta kekurangan tenaga kerja.

Hal tersebut disampaikan Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, usai bertemu dengan sejumlah pekerja migran Indonesia asal kawasan transmigrasi di Osaka, Jepang.

“Saya telah bertemu dengan beberapa pekerja migran dari tanah air yang kebetulan mereka adalah generasi ketiga putra-putri para transmigran dari Lampung dan Jambi, mereka selama ini juga menjawab tanda tanya besar dalam konteks kekurangan lapangan kerja yang ada di tanah air, hal ini dapat dipenuhi dengan ikut program magang di Jepang ini,” ujar Menteri Iftitah dalam keterangan tertulis, Senin 29 September 2025.
 

Baca: Transmigran Go Global: Indonesia Buka Akses Kerja dan Magang ke Jepang.


Menurut Iftitah, generasi muda transmigran memiliki keterampilan, talenta, dan produktivitas yang mumpuni untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di Jepang. Kondisi tersebut, lanjutnya, membuka peluang yang dapat dimaksimalkan Kementerian Transmigrasi.

“Kami mendapat banyak masukan bahwa di kawasan transmigrasi itu agak sulit untuk mendapatkan lapangan kerja bagi para sarjana. Namun saat ini, kami sekarang sedang mengajak dunia usaha untuk menciptakan lapangan kerja di kawasan transmigrasi melalui investasi industri dan hilirisasi,” ungkap Iftitah.



Kementerian Transmigrasi pun siap memfasilitasi para tenaga kerja dari kawasan transmigrasi, khususnya lulusan perguruan tinggi, agar bisa mengakses pendidikan serta pelatihan keterampilan di Jepang.

“Inilah yang ingin kita kembangkan ke depan dalam berbagai macam sektor. Ada 24 bidang, baik perikanan, kelautan, pertanian, juga ada perkebunan, juga ada konstruksi, perawatan, kesehatan, dan lain-lain,” jelas Iftitah.

Saat ini, Jepang membutuhkan sekitar 400 ribu tenaga kerja setiap tahunnya, sementara Indonesia baru mampu mengirimkan sekitar 25 ribu orang. Angka tersebut, menurut Iftitah, menjadi peluang besar yang bisa diisi oleh generasi muda transmigran yang memiliki daya saing tinggi.

“Saya mendapatkan feedback juga bahwa hospitality tenaga kerja Indonesia itu sangat baik sekali di mata orang-orang Jepang. Mentalitas, mindset, pola pikir, dan kekuatan bangsa kita yang ramah itu kalau disatukan menjadi satu itu akan menjadi satu kekuatan bangsa kita,” pungkas Iftitah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)