Harga Minyak Naik Tipis, Brent Dibanderol USD67/Barel

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Harga Minyak Naik Tipis, Brent Dibanderol USD67/Barel

Husen Miftahudin • 27 June 2025 09:08

Houston: Harga minyak dunia naik tipis pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB) karena persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS) turun.

Ini terjadi karena permintaan yang lebih tinggi saat musim mengemudi musim panas meningkat, sementara kekhawatiran atas risiko pasokan Timur Tengah mereda, mengimbangi beberapa keuntungan.

Mengutip data Yahoo Finance, Jumat, 27 Juni 2025, minyak mentah Brent berjangka ditutup 5 sen, atau 0,07 persen, lebih tinggi menjadi USD67,73 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 32 sen, atau 0,49 persen, menjadi USD65,24 per barel.

Kedua patokan tersebut naik hampir satu persen pada perdagangan Rabu, pulih dari kerugian di awal minggu setelah data menunjukkan permintaan AS yang kuat. 

Adapun minyak berjangka Brent diperdagangkan di bawah penutupan USD69,36 pada 12 Juni 2025, sehari sebelum Israel memulai serangan udara terhadap Iran.

Diketahui, persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS turun dalam minggu hingga 20 Juni karena aktivitas penyulingan dan permintaan meningkat, Badan Informasi Energi mengatakan pada Rabu.

Persediaan minyak mentah turun hingga 5,8 juta barel, kata EIA, melampaui ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penarikan 797 ribu barel.
 

Baca juga: Stok Minyak Mentah AS Melempem, Harga Minyak Dunia Terkerek Naik


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Dolar AS merosot


Selain itu, kenaikan harga minyak juga didorong nilai tukar dolar AS yang merosot ke level terendah dalam tiga tahun karena Presiden AS Donald Trump berencana untuk memilih kepala Federal Reserve berikutnya lebih awal. Kondisi ini memicu taruhan baru pada pemotongan suku bunga AS.

Diketahui, dolar AS yang lebih lemah membuat harga minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan.

Namun, tanda-tanda meredanya risiko pasokan Timur Tengah mengimbangi beberapa kenaikan. Sesaat sebelum pasar minyak stabil pada Kamis, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan hasil perang Israel dengan Iran menghadirkan peluang perdamaian yang tidak boleh disia-siakan oleh negaranya.

Trump memuji berakhirnya perang antara Iran dan Israel dengan cepat dan mengatakan Washington kemungkinan akan mencari komitmen dari Teheran untuk mengakhiri ambisi nuklirnya pada pembicaraan dengan pejabat Iran minggu depan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)