Pascaliburan Panjang, Rupiah Pekan Ini Dibuka Ambruk

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan cukup dalam setelah

Mengutip data Bloomberg, Senin, 2 Oktober 2023, rupiah dibuka di level Rp15.510 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 50,5 poin atau setara 0,33 persen dari Rp15.460 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp15.509 per USD, turun 60 poin atau setara 0,38 persen dari Rp15.449 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah pada hari ini berpeluang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke kisaran Rp15.500 per USD hingga Rp15.520 per USD dengan potensi support di kisaran Rp15.440 per USD.

Adapun tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS terlihat mengalami kenaikan kembali. Tenor 10 tahun kembali bergerak di atas 4,6 persen dari sebelumnya 4,5 persen.

"Tenor 30 tahun juga naik, bergerak di atas 4,7 persen dari sebelumnya 4,6 persen. Indeks dolar AS juga kembali bergerak di atas 106, sebelumnya sempat turun ke kisaran 105," ujar Ariston.

Baca juga: Laporan Data Ekonomi AS Beragam Lemahkan Dolar AS
 

Pasar fokus ke kebijakan suku bunga tinggi

Menurut Ariston, dengan persoalan anggaran operasional pemerintah untuk mencegah penutupan pemerintahan AS telah berhasil diselesaikan Kongres AS untuk sementara, perhatian pasar kembali ke kebijakan suku bunga tinggi AS.

Pascarapat kebijakan The Fed yang terakhir, ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga AS sekali lagi pada tahun ini masih tinggi.

Apalagi, data ekonomi AS yang dalam beberapa hari terakhir telah dirilis memperlihatkan tingkat inflasi masih belum turun ke target dua persen dengan kondisi ekonomi AS yang masih solid.