Emas batangan. Foto: Investopedia.
Chicago: Harga emas dunia naik sekitar satu persen pada perdagangan Jumat, 29 Agustus 2025, waktu setempat (Sabtu WIB) dan siap untuk kinerja bulanan terbaiknya sejak April.
Menterengnya harga emas dunia ini disokong data inflasi AS yang menguat sehingga mendorong keyakinan para pelaku pasar keuangan terhadap kebijakan moneter Fed yang diprediksi bakal memangkas suku bunganya di bulan depan.
Mengutip data Yahoo Finance, Sabtu, 30 Agustus 2025, harga emas spot naik 0,8 persen menjadi USD3.443,19 per ons, level tertinggi sejak 17 Juli.
Emas batangan telah naik 4,7 persen di sepanjang Agustus ini. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 1,2 persen lebih tinggi di USD3.516,1.
(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
Inflasi PCE AS naik 2,9% di Juli
Inflasi inti AS, yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE) tidak termasuk makanan dan energi, naik 2,9 persen secara tahunan (yoy) pada Juli 2025.
Biro Analisis Ekonomi (BEA) menyampaikan angka
inflasi PCE AS ini menjadi level yang tertinggi sejak Februari 2025. Adapun, inflasi inti naik 0,3 persen dari Juni 2025, sejalan dengan perkiraan Wall Street.
Kondisi ini mendorong bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), untuk memangkas suku bunga acuan segera. Media lokal melaporkan, karena indeks belum naik sebanyak yang diharapkan, pemotongan suku bunga mungkin terjadi pada September.
Indeks harga PCE, ukuran utama inflasi dalam ekonomi AS, didefinisikan oleh BEA sebagai ukuran harga yang dibayar oleh penduduk AS, atau mereka yang membeli atas nama mereka, untuk barang dan jasa.
Di sisi lain, harga perak spot naik 1,7 persen menjadi USD39,77 per ons, platinum naik 0,3 persen menjadi USD1.362,86, dan kedua logam tersebut berada di jalur untuk kenaikan bulanan. Paladium stagnan di USD1.102,08, menuju penurunan bulanan.