Harga Emas Dunia Makin Murah di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Fed

Emas batangan. Foto: dok MIND ID.

Harga Emas Dunia Makin Murah di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Fed

Husen Miftahudin • 20 June 2025 08:49

Chicago: Harga emas dunia kembali mengalami penurunan pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB) karena meningkatnya ketegangan geopolitik mengimbangi tekanan dari sikap agresif Federal Reserve.
 
Sementara, pasar keuangan Amerika Serikat (AS) tutup pada Kamis, 19 Juni 2025, untuk memperingati Juneteenth, yang merupakan hari libur federal di AS yang dirayakan setiap 19 Juni untuk memperingati berakhirnya perbudakan di AS.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Jumat, 20 Juni 2025, harga emas spot turun 0,1 persen menjadi USD3.365,79 per ons. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD3.382,80.
 
Adapun, dolar AS menguat. Kondisi ini membuat logam mulia yang dihargai dalam dolar AS, menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
 
Emas dianggap sebagai aset safe haven selama masa ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Namun, lingkungan suku bunga yang lebih tinggi menumpulkan daya tariknya karena tidak menghasilkan bunga.
 
Di sisi lain, platinum merosot setelah mencapai level tertinggi sejak September 2014. Platinum turun 3,7 persen menjadi USD1.269,30, setelah naik ke level tertinggi sejak September 2014 di awal sesi. Sedangkan Palladium turun hampir 1,1 persen menjadi USD1.038,56, sementara perak turun 1,4 persen menjadi USD36,21 per ons.
 

Baca juga: Ini yang Bikin Harga Emas Masih dalam Tren Bearish


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Fed tahan suku bunga

 
The Fed mempertahankan suku bunga tetap pada Rabu dan para pembuat kebijakan masih memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar setengah poin persentase pada tahun ini.
 
Namun demikian, kebijakan bank sentral AS itu telah memperlambat prospek keseluruhan mereka untuk pemotongan suku bunga sebagai respons terhadap prospek ekonomi yang lebih menantang.
 
Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan agar tidak terlalu membebani prospek ini dan memperingatkan inflasi 'yang berarti' di masa mendatang karena tarif impor yang lebih tinggi akan segera diberlakukan.
 
Di bidang geopolitik, Israel mengebom target nuklir di Iran dan rudal Iran menghantam rumah sakit Israel semalam, saat perang udara yang telah berlangsung seminggu meningkat tanpa ada tanda-tanda akan berakhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)