Pemangkasan Suku Bunga Fed Justru Kerek Dolar AS

Dolar AS. Foto: dok MI.

Pemangkasan Suku Bunga Fed Justru Kerek Dolar AS

Husen Miftahudin • 22 September 2025 09:05

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) menguat dan memperpanjang rebound terhadap sebagian besar mata uang utama, setelah investor menilai prospek kebijakan moneter jangka pendek pascakeputusan pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

Mengutip Investing.com, Senin, 22 September 2025, indeks dolar (DXY), yang mengukur kinerja greenback terhadap mata uang utama global lainnya, naik 0,3 persen menjadi 97,662.

The Fed sebelumnya memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai ekspektasi pasar, namun memberi sinyal tidak terburu-buru untuk melanjutkan penurunan biaya pinjaman dalam beberapa bulan ke depan. Proyeksi suku bunga (dot plot) menunjukkan kemungkinan dua kali pemangkasan tambahan tahun ini.

Kepala Strategi Pasar Bannockburn Forex Marc Chandler mengakui hal ini benar-benar minggu dengan dua sisi. Hasil pemungutan suara dan dot plot tidak se-dovish pernyataan resmi maupun kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja.

Chandler menambahkan, dolar masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatan setelah sebelumnya tertekan oleh aksi jual menjelang keputusan dari The Fed.

"Ini hanya pergerakan kontra-tren. Jika Anda ingin menjual dolar, Anda akan mendapatkan level yang lebih baik dalam waktu dekat," ungkap dia.
 

Baca juga: Dolar AS Bukukan Kenaikan Moderat


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Jaga keseimbangan inflasi dan lapangan kerja


Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan federal funds rate sebesar 25 basis poin. Keputusan ini menempatkan suku bunga acuan pada rentang target baru antara 4,00 persen hingga 4,25 persen.

Langkah ini diambil sebagai respons atas dinamika ekonomi terkini, termasuk untuk menjaga keseimbangan antara target inflasi dan penciptaan lapangan kerja. Selain menurunkan suku bunga, The Fed juga akan melanjutkan pengurangan neraca keuangan.

Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) melihat adanya tantangan yang signifikan ke depan. Ia secara khusus menyoroti ketidakpastian yang berasal dari kebijakan pemerintah yang terus berkembang.

"Perubahan kebijakan pemerintah terus berkembang dan dampaknya terhadap ekonomi masih belum pasti," jelas Powell.

Salah satu fokus utama The Fed adalah potensi dampak kenaikan tarif terhadap inflasi di pasar domestik. Gubernur The Fed tersebut mengakui adanya risiko bahwa dampak inflasi dari tarif bisa berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.

"Ada kemungkinan juga efek inflasi bisa lebih persisten, dan ini adalah risiko yang harus dinilai dan dikelola," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)