Ini Sosok Dewi Astutik 'Mami' Ponorogo, Buronan Interpol yang Ditangkap di Kamboja

5 December 2025 16:35

Jakarta: Dewi Astutik (43), buronan internasional kasus narkoba berhasil ditangkap, di lobi sebuah hotel di Sihanoukville, Kamboja, pada 1 Desember 2025. Dewi merupakan aktor intelektual utama di balik penyelundupan dua ton sabu senilai Rp5 triliun yang digagalkan di Kepulauan Riau pada Mei 2025.

Penangkapan perempuan asal Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), itu berkat hasil kerja sama antara Tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI, serta Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Selain upaya penyelundupan sabu di Riau, Dewi juga terlibat dalam kasus-kasus besar pada 2024. Dewi yang juga dikenal Mami dan Pariyatin, ditetapkan buronan atau red notice Interpol sejak 3 Oktober 2024.

 

 

Jaringan lintas negara dan kronologi penangkapan


Dewi Astutik memiliki peran besar sebagai penyuplai kokain, sabu, dan ketamin, serta dikenal sebagai rekruter jaringan perdagangan Asia-Afrika yang juga diburu Korea Selatan (Korsel). Jaringannya terhubung dengan Golden Triangle (Myanmar, Laos, Thailand) dan Golden Crescent (Afghanistan, Iran, Pakistan).

Kronologi penangkapan bermula pada 17 November 2025, ketika BNN menerima informasi intelijen mengenai keberadaan target di wilayah Phnom Penh, Kamboja. Tim BNN tiba di Phnom Penh pada 30 November dan berhasil menangkap Dewi Astutik di Sihanoukville keesokan harinya, 1 Desember 2025.

Selama di Kamboja, Dewi Astutik aktif merekrut ratusan WNI sebagai kurir di berbagai negara, termasuk Indonesia, Laos, Korea Selatan, dan Brasil.

Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto menyebut, penangkapan ini merupakan langkah besar. Penggagalan 2 ton sabu ini diperkirakan telah menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari bahaya narkotika.

Oleh karena itu, semua pihak diharapkan terus konsisten dan memperkuat sinergi lintas sektor. Upaya ini penting untuk memastikan jaringan narkoba domestik maupun internasional tidak diberikan ruang, dan generasi muda bangsa terlindungi melalui pencegahan serta rehabilitasi.

(Aulia Rahmani Hanifa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Gervin Nathaniel Purba)