Jakarta: Belakangan ini sedang ramai tren berburu harta karun bernama 'Koin Jagat'. Sayangnya, warga yang bermain dalam permainan ini malah merusak fasilitas umum.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam mengaku pihaknya memantau permasalahan tersebut. Dia mengimbau warga agar bermain sewajarnya dan tidak merusak fasilitas umum.
"Kami izin mengimbau kepada masyarakat agar dalam melaksanakan atau melakukan aktivitas, mohon dilakukan tetap berorientasi pada bagaimana situasi
keamanan dan ketertiban tercipta dengan aman," ujar Ade, dalam program Metro Pagi Primetime Metro TV, Selasa, 14 Januari 2025.
Dia meminta kepada masyarakat untuk saling menghargai satu sama lain. Tidak perlu membuat kerusakan yang hanya mementingkan kepentingan pribadi.
Ade juga sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan di kapolres terkait fenomena 'Koin Jagat'. Mereka juga diarahkan untuk terus memantau perkembangan situasi di lapangan.
Apa itu koin Jagat?
Platform media sosial TikTok sedang ramai tren berburu harta karun bernama 'Koin Jagat'. Permainan ini menyerupai konsep treasure hunt atau berburu harta karun di dunia nyata.
Harta karun yang diburu adalah koin dengan tiga jenis, yakni emas, perak dan perunggu. Koin-koin itu harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya oleh pengguna aplikasi, karena bisa ditukarkan dengan hadiah uang, berkisar dari ratusan ribu hingga puluhan juta.
Namun, yang menjadi tantangan adalah koin-koin tersebut diletakkan di tempat tersembunyi. Pengguna yang ingin bermain harus mengunduh aplikasi Jagat dan membuat akun. Kemudian, matikan fitur GPS dalam ponsel.
Koin yang berhasil dikumpulkan oleh pemain dapat ditukar dengan uang. Berdasarkan unggahan salah satu akun Instagram resmi @jagatapp_id, pencarian koin ini bisa dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.
Permainan ini menggunakan aplikasi Jagat sebagai platform utamanya. Pemain dapat bermain secara offline mengikuti titik-titik lokasi yang ditampilkan pada peta di dalam aplikasi.