Pemerintah India mengambil sikap merespons tingginya ketegangan di Nepal. Personil pasukan pengamanan ditambah di wilayah yang berbatasan dengan Nepal.
Sejatinya wilayah perbatasan India-Nepal tetap dibuka. Namun tingkat pengamanan diperketat.
Pasukan pengamanan rutin melakukan patrol. Setiap warga yang masuk diperiksa kartu identitasnya.
Pemerintah India mengimbau warga India di Nepal untuk tetap berada di rumah dan menghindari perjalanan. Sejumlah penerbangan dari India menuju Bandara Kathmandu juga telah dibalkan.
51 Orang Tewas
Setidaknya
51 orang tewas dalam protes anti-korupsi yang diwarnai kekerasan di Nepal minggu ini, ungkap kepolisian pada Jumat 12 September 2025. Laporan terbaru muncul seiring dengan terungkapnya skala penuh kekacauan yang menggulingkan pemerintah.
Perundingan terus berlanjut antara presiden, perwakilan protes, tokoh-tokoh kunci potensial yang mungkin memimpin pemerintahan sementara, dan militer - yang telah memberlakukan jam malam dan mengambil alih kendali jalan-jalan.
Setidaknya 21 pengunjuk rasa termasuk di antara mereka yang tewas, sebagian besar pada Senin dalam tindakan keras polisi terhadap demonstrasi yang menentang larangan pemerintah terhadap media sosial, korupsi, dan tata kelola pemerintahan yang buruk.
Pada Selasa 9 September 2025, para pengunjuk rasa membakar parlemen,
KP Sharma Oli mengundurkan diri sebagai perdana menteri, dan militer kemudian mengambil alih kendali jalan-jalan.
“Kami telah menemukan lebih dari 100 senjata yang dijarah dalam pemberontakan tersebut, di mana para pengunjuk rasa terlihat mengacungkan senapan otomatis,” ujar pihak Tentara Nepal, seperti dikutip dari AFP, Jumat 12 September 2025.